Kritik terhadap Rocky Gerung dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Momen di mana Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, mengkritik pengamat politik Rocky Gerung menjadi sorotan publik. Kritik ini muncul sebagai respons atas pernyataan Rocky yang sering meledek Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Purbaya menegaskan bahwa Jokowi memiliki kontribusi signifikan dalam membangkitkan perekonomian Indonesia saat krisis 2020, yang bertentangan dengan klaim Rocky bahwa Jokowi tidak bekerja.
Purbaya menjelaskan bahwa pada tahun 2020, ia dipanggil ke Istana untuk membantu mengatasi situasi ekonomi yang sangat sulit. Saat itu, kondisi ekonomi Indonesia berada di titik terendah, dengan penurunan hingga 15 persen. Ia mengungkapkan bahwa uang yang seharusnya disimpan di bank sentral justru harus dialirkan ke sistem ekonomi agar dapat bangkit kembali.
"Di sini posisi uang waktu itu, di bulan Februari-Maret, ini minus 15 persen, hampir kita hancur. Betul-betul dikeringkan uang, kita paksa naikin. Kita di Maritim mana bisa maksa, ini gak ada BI kan ya. Maaf loh ini," katanya sambil tertawa.
Menurut Purbaya, ia meminta Presiden untuk memaksa agar uang masuk ke sistem ekonomi. "Kita paksa dari Istana supaya uang masuk ke sana, ini masih nggak cukup. Di sini masih kita paksa fiskal, gelontorin uang seperti yang saya lakukan kemarin, hari ini efektif."
Ia juga menyampaikan bahwa tindakan tersebut berhasil membuat ekonomi kembali pulih. "Uang kamu jangan taruh di Bank Central, taruh di sistem ekonomi. Akibatnya ekonomi pertumbuhannya seperti ini, jadi tumbuh lagi, kita recover."
Purbaya pun menyinggung Rocky Gerung yang kerap mengatakan bahwa Jokowi tidak bekerja. "Jadi saya mau kritik Pak Rocky Gerung sedikit, dia suka ngeledekin Jokowi nggak ngapa-ngapain. Ini Pak," katanya sambil tertawa.
Ia mengaku leluasa mengkritik Rocky Gerung di acara tersebut. "Kalau di sana kan dia berkuasa, kalau di sini saya berkuasa," katanya sambil tertawa lagi. Purbaya menegaskan bahwa Jokowi memiliki jasa dalam menaikkan ekonomi Indonesia saat itu. "Jadi ini dipaksa, intervensi langsung oleh Presiden ke sana. Jadi Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih," ujar Purbaya sambil tertawa lagi.
Namun menurut dia, kondisi tersebut tidak bertahan lama karena ekonomi kembali diturunkan bahkan hingga saat ini. "Tapi setelah itu gak lama diturunkan lagi seperti ini, ini yang Anda rasakan 2023-2024, ekonomi susah lagi, keluarlah ekonomi suram dan lain-lain," katanya.
Purbaya menegaskan bahwa penyebabnya bukan persoalan politik. "Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya. Jadi Pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi, Pak," kata dia.
Ia juga mengaku senang bisa mengatakan itu pada Rocky Gerung. "Gw seneng bisa ngeledek dia di sini, soalnya Pak Rocky setiap itu saya lihat pidato Anda menarik sekali, ahli filsafat. Jadi mumpung bisa kritik, saya kritik di sini," katanya.
Respons Rocky Gerung terhadap Kritik Purbaya Yudhi Sadewa
Menanggapi kritik dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Rocky Gerung merespons dengan santai. Ia mengakui bahwa dirinya hadir saat Purbaya melontarkan kritik tersebut dan bahkan memuji tindakan yang dilakukan Purbaya.
"Pak Purbaya tentu dengan segala macam gestur, memperlihatkan determinasi, itu bagus betul," kata Rocky.
Namun, ia menegaskan bahwa Purbaya hanya seorang kasir negara dan tidak memiliki kebijakan apapun dalam perekonomian Indonesia. "Pertumbuhan itu tidak datang dari kebijakan Menteri Keuangan. Menteri Keuangan memakai hasil pertemuan untuk diredistribusi supaya problem sosial itu teratasi," kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky, Purbaya harus mampu mempengaruhi pikiran-pikiran politis. "Jadi dia datang di dalam suatu ekosistem di mana infrastruktur yang harusnya menghasilkan 8 persen itu justru dikuasai oleh politisi-politisi copet," katanya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!