
Peran Ruang Dialog dalam Memperkuat Sinergi Masyarakat dan Aparat
Wakil Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Wakasat Binmas) Polres Metro Bekasi Kota, AKP Puji Astuti, menekankan pentingnya adanya ruang dialog yang terstruktur dan berkelanjutan untuk menampung aspirasi masyarakat serta memecahkan permasalahan sosial secara kolaboratif. Hal ini disampaikan dalam acara Dialog Kebangsaan yang digelar di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat. Acara ini menghadirkan berbagai pihak seperti tokoh masyarakat, ulama, aparat keamanan, dan perwakilan pemerintah daerah.
Dialog Kebangsaan menjadi salah satu upaya untuk memperkuat komunikasi lintas sektor di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Meski tidak secara langsung berkaitan dengan kejadian demonstrasi pada akhir Agustus lalu, forum ini menjadi wadah untuk membahas isu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta membangun kerja sama antara berbagai elemen masyarakat.
Sinergi Antar Pihak dalam Menjaga Kamtibmas
Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Patriot Peduli (APP) NKRI dengan tema “Apakah Indonesia Sudah Merdeka untuk Menuju Indonesia Emas 2045”. Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan berbagai kelompok masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Menurut Ustadz Sholeh, Ketua Panitia Dialog Kebangsaan, sinergi antara tokoh masyarakat, pengusaha, dan aparat keamanan merupakan fondasi utama dalam menciptakan kamtibmas yang stabil dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa polisi tidak akan bisa bekerja tanpa dukungan dari para tokoh masyarakat, dan sebaliknya, para tokoh juga membutuhkan keterlibatan pengusaha dalam menjalankan tugas mereka.
Pentingnya Evaluasi dan Transparansi
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, KH. Saefudin Siroj, menyoroti pentingnya transparansi dan evaluasi rutin dalam pengelolaan lembaga dari tingkat bawah hingga atas. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk mencegah kesenjangan informasi dan potensi konflik antar pihak.
“Semua pihak harus selalu melakukan evaluasi diri agar tidak terjadi misskomunikasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa diperlukan pertemuan rutin dan silaturrahim untuk menjaga hubungan yang harmonis antara berbagai elemen masyarakat.
Pendekatan Spiritual dalam Membangun Bangsa
Sementara itu, Associate Professor dari Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta (UIA Jakarta), Salahudin Gaffar, mengingatkan pentingnya pendekatan spiritual dalam membangun bangsa. Ia mengajak peserta dialog untuk kembali kepada nilai-nilai ketuhanan sebagai dasar dalam berpikir dan bertindak.
Ia menekankan bahwa nilai-nilai agama dapat menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Dengan pendekatan spiritual, diharapkan muncul rasa tanggung jawab dan kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.
Upaya Meningkatkan Komunikasi Lintas Sektor
Dialog Kebangsaan di Asrama Haji Bekasi menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan komunikasi lintas sektor. Forum ini memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk saling berdiskusi dan berkoordinasi dalam menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks.
Dengan adanya dialog yang terstruktur dan berkelanjutan, diharapkan tercipta suasana yang lebih harmonis dan saling memahami antara masyarakat dan aparat. Hal ini juga menjadi langkah penting dalam mencegah konflik dan memperkuat persatuan bangsa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!