Perayaan Karya Raya 2025: Menjelajahi Kedalaman Kreativitas Anak Indonesia
Perayaan kreativitas anak-anak Indonesia, Karya Raya, kembali hadir dengan tema “The Depth of Creativity” yang menggambarkan betapa dalamnya kreativitas jika dijelajahi dan dikembangkan. Acara ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan imajinasi mereka melalui berbagai bentuk karya seni dan tulisan.
Karya Raya merupakan inisiatif tahunan yang diselenggarakan oleh Bookabook bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta. Seluruh karya yang dihasilkan bisa dinikmati secara online melalui perpustakaan digital Bookabook (byme.bookabook.id) maupun dipamerkan langsung di Perpustakaan Jakarta. Ini menjadi kesempatan istimewa bagi para pengunjung untuk melihat hasil karya dari anak-anak Indonesia yang penuh dengan keunikan dan keterampilan.
Puncak acara Karya Raya 2025 menyajikan berbagai aktivitas seru dan menarik. Mulai dari lomba bercerita hingga booth karya yang memungkinkan anak-anak memamerkan dan mempromosikan karya mereka sendiri. Acara ini dirancang agar anak-anak dapat merasakan pengalaman langsung dalam mengekspresikan bakat mereka.
Rangkaian Karya Raya 2025 dimulai dengan pameran buku cerita karya anak di Perpustakaan Jakarta pada tanggal 6 hingga 25 September 2025. Puncak acara akan digelar pada 26–28 September 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Di sini, para pengunjung akan diperkenalkan dengan berbagai karya yang mencerminkan kreativitas anak-anak Indonesia.
Acara pembukaan dilakukan oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar bersama Founder Bookabook & Karya Raya Ernest Junius serta dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono. Pembukaan acara ditandai dengan penyerahan 100 buku pilihan sebagai koleksi permanen perpustakaan kepada perwakilan sekolah. Selain itu, acara juga memberikan penghargaan MURI untuk "Pameran Buku Karya Anak Terbanyak".
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya acara Karya Raya 2025. Ia menilai inisiatif ini sangat penting karena memberikan ruang ekspresi bagi anak-anak. Dalam situasi di mana penggunaan gawai semakin marak sejak usia dini, ia berharap acara seperti ini terus berkembang dan menjangkau lebih banyak anak di berbagai daerah.
Founder Bookabook dan Karya Raya, Ernest Junius, menambahkan bahwa tujuan utama Karya Raya adalah memberikan panggung bagi anak-anak untuk menyalurkan imajinasi mereka. Melalui acara ini, anak-anak diajarkan untuk menghargai proses berkarya, menemukan bakat, dan membangun percaya diri. Ia bangga bisa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, untuk memastikan anak-anak memiliki wadah yang tepat dalam mengekspresikan kreativitas mereka.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, menekankan pentingnya literasi sejak dini. Ia menjelaskan bahwa menumbuhkan literasi sejak kecil adalah kunci bagi perkembangan anak yang kreatif dan kritis. Karya Raya menjadi contoh nyata bagaimana literasi bisa dikemas secara menyenangkan dan kreatif. Anak-anak tidak hanya belajar membaca dan menulis, tetapi juga memahami nilai dari karya mereka sendiri, membangun percaya diri, dan menumbuhkan cinta pada buku sejak dini.
Selama tiga hari pelaksanaan Perayaan Karya Raya 2025 di Taman Ismail Marzuki, para pengunjung dapat menikmati beragam hasil karya anak Indonesia. Mereka juga bisa mengikuti berbagai aktivitas dan workshop edukatif seperti pameran 1.800 buku cerita karya anak yang memecahkan rekor MURI dan storytelling yang menampilkan ratusan anak berekspresi melalui cerita.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!