Kasus Keracunan MBG Mengguncang Bandung Barat, Ratusan Siswa Terkena Dampaknya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Keracunan Massal Akibat Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menimbulkan kekhawatiran setelah terjadi kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa. Teranyar, di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sebanyak 842 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan. Data ini diperoleh dari Dinas Kesehatan setempat pada Rabu (24/9) sore.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, jumlah korban tersebut merupakan akumulasi dari berbagai kejadian sejak Senin (22/9) hingga Rabu (24/9). Peristiwa pertama terjadi di Kecamatan Cipongkor, dengan 393 siswa menjadi korban. Mereka mengonsumsi menu MBG yang disiapkan oleh SPPG Cipari. Dua hari kemudian, sebanyak 449 siswa kembali mengalami hal serupa di Cipongkor dan Cihampelas.

Atas peristiwa ini, pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyatakan bahwa penanganan akan lebih cepat dan menyeluruh. Selain itu, SPPG di wilayah tersebut telah ditutup sementara. Pemkab juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap 85 dapur lainnya yang ada di wilayah tersebut, karena belum seluruhnya memiliki sertifikasi sehat.

Penyebaran Kasus Keracunan di Berbagai Daerah

Kasus serupa tidak hanya terjadi di Bandung Barat. Di Kabupaten Bogor, empat siswa SMPN 1 Jonggol diduga keracunan akibat makanan MBG. Tiga di antaranya sudah pulang, sedangkan satu siswa masih dirawat di Puskesmas Jonggol.

Di Jawa Timur, kasus keracunan MBG juga dilaporkan terjadi di dua daerah berbeda dalam satu hari, yaitu Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro. Belasan siswa menjalani perawatan usai mengonsumsi menu MBG.

Sementara itu, di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, 20 siswa dilaporkan menjalani perawatan setelah mengonsumsi makanan MBG. Dua di antaranya dalam kondisi kritis.

Perbedaan Data Antara Badan Gizi Nasional dan Pemerintah

Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan total kasus keracunan MBG sejak Januari hingga September 2022 berjumlah 4.711 kasus. Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak. Namun, data ini berbeda dengan laporan dari Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari yang menyebutkan 5.000 siswa mengalami keracunan.

Qodari menyatakan bahwa data tersebut berasal dari BGN, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rincian data versi BGN hingga 22 September 2025 mencakup berbagai wilayah di Indonesia.

Wilayah 1

  • 18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungkupang Sumatera Selatan, korban 8 orang.
  • 5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayani Mulya Sumatera Selatan, korban 172 orang.
  • 22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Hilir, Riau, korban 28 orang.
  • 26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasukan Mataram Baru, Lampung, korban 27 orang.
  • 27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Sakti Lemeu Pit, Bengkulu, korban 467 orang.
  • 29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung, korban 503 orang.
  • 2 September 2025: SPPG Menang Raya Pedamaran, korban 76 orang.

Wilayah 2

  • 14 Januari 2025: SPPG Indramayu Sindang Kenanga, korban 6 orang.
  • 16 Januari 2025: SPPG Khusus Kab. Sukoharjo, korban 40 orang.
  • 19 Februari 2025: SPPG Pandeglang Menes, korban 480 orang.
  • 14 April 2025: SPPG YAYASAN AL IBRIZ, Kab. Batang, korban 28 orang.
  • 21 April 2025: SPPG Limbangansari, Cianjur, korban 254 orang.
  • 21 April 2025: SPPG khusus Karanganyar, korban 9 orang.
  • 23 April 2025: SPPG Sleman 1, korban 31 orang.
  • 28 April 2025: Sleman Berbah Sendangtirto, korban 30 orang.
  • 30 April 2025: SPPG Coblong, Kota Bandung, korban 320 orang.
  • 1 Mei 2025: SPPG Manggungjaya, Tasikmalaya, korban 38 orang.
  • 6 Mei 2025: SPPG Tanah Sareal Sukadamai, korban 223 orang.
  • 29 Juli 2025: SPPG Cangkringan, korban 38 orang.
  • 31 Juli 2025: SPPG Kuningan Cilimus, korban 35 orang.
  • 31 Juli 2025: SPPG Kulon Progo Wates, korban 305 orang.
  • 6 Agustus 2025: SPPG Sukabumi Cilodong, korban 15 orang.
  • 12 Agustus 2025: SPPG Sragen, Gemolong, korban 196 orang.
  • 13 Agustus 2025: SPPG Sleman, Mlati, korban 157 orang.
  • 14 Agustus 2025: SPPG Karawang, Malajaya, korban 82 orang.
  • 22 Agustus 2025: SPPG Indramayu, Gabuswetan, korban 2 orang.
  • 26 Agustus 2025: SPPG Sleman, Berbah, Jogotirto, korban 137 orang.
  • 29 Agustus 2025: SPPG Kalibata, korban 3 orang.
  • 2 September 2025: SPPG Serang, korban 6 orang.
  • 8 September 2025: SPPG Khusus Koja, Jakarta, korban 14 orang.
  • 9 September 2025: SPPG Pamekasan, Tlakan, korban 8 orang.
  • 11 September 2025: SPPG Wonogiri, Wonokarto, korban 131 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Garut, Kadungora, korban 14 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Jatis, Lamongan, korban 14 orang.

Wilayah 3

  • 13 Januari 2025: SPPG Nunukan Selatan, korban 90 orang.
  • 24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Caile 2, korban 4 orang.
  • 27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kepulauan Minasatene, korban 7 orang.
  • 23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia, korban 7 orang.
  • 22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang, Kelapa Lima Oesapa Barat, korban 140 orang.
  • 23 Juli 2025: SPPF Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada, korban 65 orang.
  • 30 Juli 2025: SPPG Manokwari, Manokwari Barat Padarni I, korban 6 orang.
  • 28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatura Utara, korban 20 orang.
  • 3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya, korban 9 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Sumbawa Empang, Bungaeja 2, korban 106 orang.
  • 17 September 2025: SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung, korban 339 orang.