Mengapa Agrinas Palma Ingin Rehabilitasi Lahan Sawit Negara

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perusahaan Agrinas Palma Nusantara Siap Melakukan Rehabilitasi Lahan Sawit Sitaan Negara

Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), Agus Sutomo, mengungkapkan rencana pihak perusahaan untuk melakukan rehabilitasi terhadap lahan sawit yang saat ini dikelola oleh perusahaannya. Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki, nilai ekonomi dari lahan tersebut akan terus menurun. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR melalui platform YouTube pada Selasa, 23 September 2025.

Hingga bulan September 2025, Agrinas Palma Nusantara telah menerima total lahan perkebunan sawit seluas 1,508 juta hektare. Penyerahan lahan tersebut dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama berlangsung pada 10 Maret 2025, di mana perusahaan menerima lahan seluas 221 ribu hektare dari PT Duta Palma. Lahan tersebut tersebar di wilayah Riau dan Kalimantan Barat.

Pada tahap kedua hingga keempat, lahan yang diterima berasal dari hasil sitaan Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Secara keseluruhan, terdapat 586 perusahaan/perseroan terbatas/koperasi yang menjadi subjek sitaan, termasuk milik PT Tor Ganda. Agus menyatakan bahwa pihaknya telah mengelola sebanyak 833 ribu hektare lahan dari tiga tahap penerimaan awal.

Tahap keempat, yaitu penerimaan lahan seluas 674 ribu hektare, belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan karena masih dalam proses verifikasi. Dari total 833 ribu hektare yang dikelola, sebanyak 509 ribu hektare memiliki tanaman, sementara 323 ribu hektare lainnya kosong.

Agus menjelaskan bahwa sekitar 50 persen dari luas lahan sitaan tersebut dalam kondisi rusak berat. Ia menggambarkan kondisi lahan tersebut dengan mengatakan, "Banyak tumbuhan-tumbuhan, kemudian dahannya tidak ada replanting, tidak ada tunasan, kemudian piringannya yang di bawah pohon kanan itu juga sudah tumbuh rumput-rumputan."

Selain itu, 30 persen lahan dalam kondisi rusak berat dan 20 persen dalam kategori rusak ringan. Menghadapi kondisi ini, Agus menegaskan bahwa perusahaan membutuhkan rehabilitasi lahan agar bisa mempertahankan nilai ekonominya.

Meskipun sempat menyatakan bahwa barang sitaan pantang disentuh, Agus menilai bahwa lahan tersebut memiliki potensi ekonomi yang besar. Oleh karena itu, ia menilai penting untuk segera dilakukan rehabilitasi agar tidak semakin merosot nilainya. Biaya perbaikan satu hektare lahan, menurut Agus, mencapai sekitar Rp 1,750 juta.

Dengan langkah-langkah ini, Agrinas Palma Nusantara berupaya memastikan bahwa lahan yang dikelola tetap memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Rekomendasi dari pihak pemerintah dan komite DPR akan menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan program rehabilitasi tersebut.