
Pengalaman Awal Investasi yang Penuh Pelajaran
Seorang perempuan muda berusia 22 tahun, Mauldey Salsania Nada, mengambil langkah awal dalam investasi sejak duduk di bangku SMA. Berbeda dengan kebanyakan orang yang memulai investasi di usia 30-an, Nada menunjukkan semangat dan keberanian untuk mencoba hal baru meskipun masih belajar. Dengan dasar pengetahuan yang terbatas, ia mulai mengeksplorasi berbagai pilihan investasi.
Awalnya, Nada menjalani bisnis reseller masker kecantikan. Namun, bisnis ini mengalami penurunan saat pandemi melanda, khususnya ketika ia duduk di kelas 12 SMA. Dari situ, ia mulai memikirkan cara untuk meningkatkan laba dari hasil dagangannya. Saat itu, kakaknya memberinya saran untuk menginvestasikan uang tersebut, seperti dalam bentuk reksa dana atau emas.
Memulai Investasi Emas
Dari saran tersebut, Nada memutuskan untuk belajar lebih lanjut tentang investasi emas. Ia merasa bahwa emas adalah salah satu bentuk investasi yang stabil dan aman. Pada tahun 2021, ia mulai mencoba investasi emas melalui aplikasi investasi yang direkomendasikan oleh kakaknya. Ia memulai dengan dana awal sebesar Rp 50.000 dan secara rutin menabung setiap bulannya.
Setiap bulan, Nada menyetorkan dana sebesar Rp 50.000 hingga Rp 20.000. Selama tiga tahun, ia berhasil mendapatkan keuntungan sekitar Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per tahun. Total investasinya meningkat menjadi Rp 1,8 juta. Meskipun keuntungan bisa berfluktuasi sesuai dengan harga emas, Nada tetap percaya bahwa investasi emas adalah pilihan yang tepat.
Tertipu Oleh Investasi Bodong
Namun, pada tahun 2024, Nada merasa was-was karena beberapa kali aplikasi investasi emas tersebut mengalami eror tanpa penjelasan yang jelas. Meskipun jumlah uang yang disimpan tidak terlalu besar, Nada merasa khawatir karena belum memiliki penghasilan tetap. Ia mulai mencari informasi lebih lanjut tentang aplikasi tersebut dan menemukan bahwa aplikasi tersebut sering masuk daftar investasi bodong.
Selain itu, Nada menyadari bahwa aplikasi tersebut tidak memiliki layanan call center yang dapat dihubungi. Ia juga kesulitan dalam menghubungi pihak aplikasi melalui media sosial. Akhirnya, Nada memutuskan untuk menjual seluruh tabungan investasinya dengan harga Rp 1,6 juta, meskipun sedikit rugi.
Beralih Ke Pegadaian
Setelah mengalami kekecewaan, Nada memutuskan untuk beralih ke investasi emas melalui Pegadaian. Ia memulai dengan Tabungan Emas Syariah dengan investasi awal sebesar Rp 1,8 juta. Beberapa keuntungan yang dirasakan antara lain biaya admin yang lebih murah dibandingkan aplikasi sebelumnya.
Biaya admin di Pegadaian hanya sebesar Rp 2.500 per transaksi, sedangkan sebelumnya sebesar Rp 9.000. Selain itu, tampilan aplikasi Pegadaian cukup detail dan mudah digunakan. Nada juga merasa puas dengan grafik kenaikan investasi yang jelas dan real-time.
Kesimpulan Dan Saran
Setelah setahun berinvestasi di Pegadaian, Nada merasa kenaikan investasinya cukup pesat. Meskipun dana tersebut belum digunakan, ia berencana untuk menyimpannya sebagai dana darurat. Nada juga berharap suatu hari nanti bisa mencetak emas batangan.
Bagi Nada, mengenal investasi sejak dini sangat penting. Selain membantu mengelola keuangan, investasi juga bisa menjadi cadangan dana darurat. Dari pengalamannya, Nada menegaskan pentingnya melakukan riset menyeluruh sebelum memilih tempat investasi. Jangan hanya mengikuti saran orang lain, tapi pastikan terlebih dahulu bahwa investasi tersebut aman dan terpercaya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!