
Weton Jawa yang Makin Bersinar di Usia Senja
Dalam tradisi Primbon Jawa, weton memiliki peran penting dalam menentukan sifat dan nasib seseorang. Weton merupakan kombinasi antara hari dan pasaran Jawa yang dipercaya membawa energi dan arah kehidupan bagi pemiliknya. Terdapat beberapa weton yang justru semakin bersinar seiring bertambahnya usia. Mereka mungkin menghadapi masa muda penuh tantangan, namun pada akhirnya menikmati keberuntungan, ketenangan batin, dan kenyamanan hidup di masa tua.
Primbon menyebutkan ada lima weton istimewa yang ditakdirkan untuk hidup berkecukupan bahkan kaya raya di usia senja. Berikut adalah penjelasannya:
1. Senin Wage – Dari Sederhana Menuju Sejahtera
Orang yang lahir di weton Senin Wage biasanya dikenal sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan gemar menolong. Mereka tidak suka pamer, lebih memilih hidup tenang dan menjalani kehidupan dengan kesabaran. Meski awal hidupnya sering penuh keterbatasan, mereka memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan dengan baik.
Titik balik Senin Wage terjadi di usia sekitar 48 tahun. Pada fase ini, rezeki mulai mengalir deras, dan usaha atau pekerjaan yang mereka tekuni mulai stabil. Meskipun sudah berkecukupan, orang Senin Wage tetap menjaga sikap sederhana dan tidak mudah silau dengan kemewahan. Keberuntungan mereka terus mengalir karena hati yang selalu merasa cukup.
Di masa tua, mereka menikmati hasil dari kesabaran dan kerja keras sejak muda. Hidupnya tenteram, dihormati, dan dikelilingi keluarga yang rukun.
2. Selasa Legi – Tekun dan Pantang Menyerah
Weton Selasa Legi dikenal dengan sifat tekun, tahan banting, dan tidak mudah menyerah. Mereka sering menghadapi tantangan hidup yang berat, namun selalu berusaha melangkah maju tanpa banyak keluhan. Orang Selasa Legi percaya bahwa setiap usaha pasti ada hasilnya, meski tidak langsung terlihat.
Menurut Primbon, rezeki besar Selasa Legi baru terbuka saat usia matang. Di masa itu, mereka bukan hanya menikmati harta yang melimpah, tetapi juga dihormati sebagai sosok bijak. Anak cucu, keluarga, dan masyarakat sering menjadikan mereka panutan.
Masa tua bagi Selasa Legi adalah waktu panen. Semua keringat, kesabaran, dan kerja keras yang ditanam sejak muda akhirnya berbuah manis. Mereka bukan sekadar kaya, tetapi juga tenang jiwanya.
3. Senin Pahing – Diam-Diam Jadi Kaya
Senin Pahing memiliki neptu 13 yang dianggap sakral dalam budaya Jawa. Pemilik weton ini dikenal sebagai sosok yang kalem, tertutup, dan tidak suka pamer. Namun di balik sikap diamnya, mereka menyimpan potensi besar.
Sejak muda, hidup Senin Pahing sering kali tidak mudah. Banyak di antara mereka yang harus menghadapi kesulitan ekonomi atau tanggung jawab berat lebih awal. Pengalaman inilah yang membentuk ketahanan mental mereka. Senin Pahing juga dikenal kreatif dan penuh ide cemerlang, cocok di bidang usaha, seni, atau profesi yang membutuhkan strategi mendalam.
Menurut Primbon, keberuntungan Senin Pahing baru benar-benar dirasakan di usia 48 tahun ke atas. Saat itu, usaha yang dirintis dengan sabar mulai menunjukkan hasil luar biasa. Rezeki mengalir lancar, posisi ekonomi stabil, dan hidup terasa jauh lebih nyaman.
Kelebihan lain Senin Pahing adalah sifatnya yang peduli pada keluarga. Mereka sering menjadi tulang punggung, membahagiakan orang tua, dan membantu saudara. Maka tidak heran, di masa tua mereka dihormati bukan hanya karena harta, tapi juga karena kebaikan hati.
4. Kamis Legi – Panen Hasil Kerja Keras
Kamis Legi adalah simbol dari pribadi pekerja keras. Sejak muda, mereka terbiasa hidup disiplin, jujur, dan penuh tanggung jawab. Mereka tidak suka jalan pintas, lebih memilih meniti kehidupan dengan proses panjang meski penuh peluh.
Weton ini dikenal memiliki aura kepemimpinan alami. Di manapun berada, orang Kamis Legi mudah disegani. Mereka tegas, berwibawa, tapi tetap ramah dan peduli. Sifat sosialnya juga tinggi, sehingga ketika punya kelebihan, mereka tidak segan berbagi.
Namun perjalanan hidup Kamis Legi biasanya penuh ujian di awal. Mereka bisa menghadapi kesulitan ekonomi atau beban tanggung jawab yang berat. Meski begitu, mereka tidak lari dari kenyataan. Justru pengalaman sulit itulah yang membentuk mereka menjadi pribadi tangguh.
Menurut Primbon, puncak keberuntungan Kamis Legi terjadi pada usia 48 hingga 54 tahun. Di masa itu, kerja keras dan ketekunan mereka mulai membuahkan hasil besar. Rezeki lebih lancar, kehidupan lapang, dan banyak yang kemudian dikenal sebagai panutan keluarga maupun masyarakat.
Di masa tua, Kamis Legi tidak hanya kaya harta, tapi juga kaya pengalaman hidup. Mereka dihormati anak cucu, dikelilingi keluarga yang sayang, dan hidupnya penuh berkah.
5. Jumat Pon – Tenang Sejak Muda, Makmur Saat Tua
Pemilik weton Jumat Pon dikenal sebagai pribadi yang tenang, bijak, dan jarang terlibat konflik. Sejak muda, mereka cenderung pendiam, lebih suka suasana damai, dan berpikir matang sebelum bertindak.
Watak tenang ini menjadi kekuatan besar. Mereka jarang terbawa emosi, sehingga keputusan yang diambil sering tepat. Selain itu, Jumat Pon juga terkenal jujur dan bertanggung jawab. Kejujuran inilah yang menjadi magnet keberuntungan bagi hidupnya.
Dalam keseharian, mereka hidup sederhana. Tidak suka berfoya-foya, namun pandai membangun pondasi hidup yang stabil. Perlahan tapi pasti, langkah mereka membawa hasil besar.
Primbon menyebut rezeki Jumat Pon benar-benar deras saat memasuki usia 48 hingga 54 tahun. Di masa ini, mereka mulai menikmati hasil kerja keras, bisa membangun rumah, melunasi utang, bahkan pensiun dengan tenang sambil tetap memiliki pemasukan dari usaha atau investasi.
Selain kaya secara materi, Jumat Pon juga dikelilingi keluarga yang harmonis. Anak-anak yang berbakti, cucu-cucu yang sayang, serta lingkungan yang menghormati membuat hidup mereka bagaikan bintang di malam hari—bersinar tenang tapi memberi cahaya.
Penutup
Lima weton tadi diyakini sebagai weton yang semakin tua semakin makmur. Mereka tidak selalu beruntung sejak muda, namun berkat watak sabar, jujur, tekun, dan sederhana, kehidupan mereka berbalik penuh berkah di usia senja.
Namun perlu diingat, weton bukanlah takdir mutlak. Ia hanyalah peta yang memberi gambaran. Kunci utama tetap ada pada usaha, doa, dan niat baik masing-masing orang.
Siapa pun bisa mencapai masa tua yang sejahtera asalkan hidupnya dijalani dengan lurus, penuh kerja keras, dan tidak menyakiti sesama. Pada akhirnya, masa tua adalah cerminan dari apa yang kita tanam di masa muda.
Bagi Anda yang termasuk salah satu dari lima weton tersebut, semoga ini menjadi penyemangat untuk terus berbuat baik. Dan bagi yang memiliki weton lain, jangan berkecil hati, karena rezeki bisa datang dari arah mana saja, selama kita yakin, ikhlas, dan terus berusaha.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!