
Forum Silaturahmi Perdana Pemkot Serang untuk Memperkuat Sinergi Pembangunan
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kolaborasi yang kuat antara pihak pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, dan berbagai unsur lintas sektor. Dalam agenda silaturahmi perdana yang digelar, terdapat fokus utama pada peningkatan komunikasi dua arah guna memperkuat sinergi dalam pembangunan dan pemerintahan di ibu kota Provinsi Banten.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin menjelaskan bahwa forum ini bertujuan sebagai wadah untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pengambilan kebijakan. Forum ini diinisiasi oleh kalangan akademisi dan tokoh masyarakat, serta melibatkan perwakilan dari Aparat Penegak Hukum (APH), TNI (Kodim), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta jajaran birokrasi Pemerintah Kota Serang.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu strategis dibahas sebagai bentuk keterbukaan sekaligus penguatan kolaborasi lintas sektor. Agenda ini dinilai sebagai yang pertama di Provinsi Banten dan diharapkan menjadi ruang komunikasi terbuka yang mendorong transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Intinya dari pertemuan ini adalah yang baru yang pertama di Provinsi Banten, gagasan Pak Wali dan akademis dan tokoh masyarakat," ujar Nanang saat menghadiri acara tersebut.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat bagi jajaran pemerintah agar tetap berjalan sesuai arah dan tujuan yang benar dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Isu Strategis yang Dibahas dalam Pertemuan
Beberapa isu utama yang menjadi fokus diskusi dalam pertemuan ini antara lain:
- Iklim investasi di Kota Serang.
- Penataan Pasar Rau dan pasar-pasar tradisional lainnya.
- Penataan Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten.
- Penanganan banjir dan penataan sejumlah kawasan publik seperti alun-alun, kawasan Royal, Taman Sari, dan kawasan stadion.
Selain itu, beberapa isu yang sedang berkembang di masyarakat juga menjadi topik pembahasan, yaitu Perda Pekat (Penyakit Masyarakat) dan Perda PUK, yang saat ini masih dalam tahap kajian. Pemerintah berkomitmen untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam proses pengambilan kebijakan tersebut.
Perubahan Perda RT/RW untuk Menyesuaikan Pembangunan
Salah satu poin penting yang dibahas adalah rencana perubahan terhadap Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW). Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan arah pembangunan dan memudahkan masuknya investasi dari dalam maupun luar Kota Serang.
"Sebagai kepala daerah yang baru, saya ingin menyesuaikan bagaimana rencana tata ruang agar mudah dalam menarik investasi, baik di dalam Kota Serang maupun di luar Kota Serang," ujar Nanang.
Komitmen untuk Pemerintahan yang Terbuka dan Akuntabel
Pertemuan ini dinilai sebagai langkah awal yang penting dalam menciptakan pemerintahan yang terbuka, inklusif, dan akuntabel. Nanang menekankan bahwa pihak pemerintah ingin membuka ruang selebar-lebarnya agar semua program dan kebijakan yang dijalankan dapat dipresentasikan secara baik dan transparan.
"Rumusnya seperti lagu Broery 'jangan ada dusta di antara kita', itu aja," jelasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!