Mengungkap Peredaran Rokok Ilegal di Flores Timur: Ada Kordi di Tempat Distribusi?

Jaringan Perdagangan Rokok Ilegal di Flores Timur Terorganisir

Peredaran rokok ilegal di Kabupaten Flores Timur dan sekitarnya terlihat sangat terstruktur. Dengan adanya sistem yang terorganisir, perdagangan rokok ilegal ini berjalan lancar tanpa mengalami hambatan signifikan. Dalam jaringan tersebut, terdapat peran-peran khusus seperti koordinator wilayah (kordi), admin, sales, hingga tim pengaman yang bekerja sama untuk memastikan distribusi rokok ilegal berjalan efisien.

Salah satu merek rokok ilegal yang ditemukan memiliki struktur organisasi yang jelas adalah Cappucino. Selain memiliki jaringan distributor yang juga bertindak sebagai kordi wilayah, alur perdagangan rokok merek Cappucino di Flores Timur terlihat sangat teratur. Sistem yang digunakan oleh admin menunjukkan bahwa setiap transaksi dan distribusi telah terdata secara rinci.

Hasil investigasi dari tim media menunjukkan bahwa sistem serupa juga diterapkan pada merek rokok ilegal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan rokok ilegal bukanlah kejadian spontan, melainkan hasil dari sebuah jaringan yang sudah terencana dengan baik.

Peran Kordi, Sales, dan Tim Pengaman

Koordinator wilayah (kordi) memiliki peran penting dalam memperluas pasar rokok ilegal. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas distribusi di wilayah tertentu, tetapi juga menjaga hubungan antara distributor dan pelanggan. Di samping itu, para sales juga aktif dalam mendistribusikan rokok hingga ke kios-kios pelanggan, sehingga memastikan produk sampai ke tangan konsumen.

Selain itu, terdapat pula tim pengaman yang bertugas untuk melindungi jalannya bisnis rokok ilegal. Tim ini biasanya bekerja di latar belakang, memastikan tidak ada gangguan selama proses distribusi berlangsung. Keberadaan mereka membuat aktivitas perdagangan rokok ilegal lebih aman dan stabil.

Tantangan dalam Penindakan

Meski penjualan rokok ilegal terlihat begitu mudah dan terstruktur, penindakan terhadap praktik ini masih menjadi tantangan. Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Flores Timur, Petrus Pehan Tukan, mengungkapkan bahwa kewenangan pihaknya terbatas hingga tahap pengawasan. Penindakan dan penyitaan barang ilegal, menurutnya, merupakan kewenangan Bea dan Cukai.

Petrus menyampaikan bahwa ketika ingin membangun koordinasi dengan petugas Bea dan Cukai di Kantor Pembantu Pelayanan Bea dan Cukai Larantuka, pihaknya tidak berhasil bertemu dengan petugas. “Di kantor tersebut, kami hanya berjumpa dengan seorang penjaga,” ujarnya.

Aktivitas Menurun Akibat Operasi

Berdasarkan pantauan media, aktivitas perdagangan rokok ilegal di titik distributor yang bermarkas di Kota Larantuka tampaknya sedang menurun. Beberapa hari terakhir, tidak terlihat aktivitas yang biasanya terjadi di lokasi tersebut.

Seorang pelanggan yang mengaku menggunakan rokok Cappucino dan merek ilegal lainnya di Kecamatan Wulanggitang mengatakan bahwa ada tim Satgas Merah Putih yang bergerak diam-diam. “Minggu lalu, kami sudah diingatkan untuk tidak menjual rokok ilegal dulu karena ada giat operasi,” katanya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jaringan rokok ilegal terlihat kuat dan terorganisir, adanya upaya penegakan hukum dapat memengaruhi aktivitas mereka. Namun, hingga saat ini, bisnis rokok ilegal masih tetap berjalan, meski dengan cara yang lebih tersembunyi.