Perbedaan QRIS Bayar dan QRIS Transfer yang Harus Diketahui
Pemahaman akan perbedaan antara QRIS Bayar dan QRIS Transfer sangat penting bagi pengguna layanan perbankan digital. Karena kurangnya pemahaman ini, banyak pengguna m-Banking seperti BCA, Mandiri, dan bank lainnya menjadi korban penipuan. Penipuan berbasis sistem QRIS sering kali menargetkan pengguna yang tidak paham cara kerja kedua jenis kode QR tersebut.
QRIS Bayar (Customer Presented Mode) digunakan ketika pembeli menampilkan kode QR untuk melakukan pembayaran kepada merchant. Sementara itu, QRIS Transfer (Merchant Presented Mode) adalah kode yang ditampilkan oleh merchant saat mengirimkan uang ke rekening pelanggan. Kesalahan dalam memahami keduanya bisa membuka celah bagi tindakan penipuan.
Modus penipuan yang sering terjadi melibatkan beberapa strategi. Pertama, pelaku berpura-pura ingin melakukan pembayaran dengan meminta korban menunjukkan QRIS Bayar. Setelah di-scan, dana korban justru masuk ke rekening pelaku. Kedua, pelaku menyamar sebagai merchant dan memberikan QRIS Transfer palsu. Dana yang dikirim oleh korban langsung masuk ke rekening pribadi pelaku. Selain itu, ada juga modus screenshot bukti transaksi lama yang diedit agar tampak seperti transaksi baru. Terakhir, phishing melalui QR yang mengarah ke situs palsu untuk mencuri data sensitif seperti OTP atau PIN.
Untuk menjaga keamanan saat menggunakan QRIS, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Kenali Jenis QRIS: Pastikan Anda memahami bahwa QRIS Bayar ditampilkan oleh pembeli, sedangkan QRIS Transfer ditampilkan oleh merchant. Jangan sampai tertukar.
- Periksa Nama Penerima: Sebelum menyelesaikan transaksi, pastikan nama penerima sesuai dengan yang seharusnya.
- Gunakan Aplikasi Resmi: Hindari scan QR dari sumber tak jelas seperti grup WhatsApp atau media sosial. Gunakan aplikasi resmi dari bank yang Anda gunakan.
- Jangan Berikan QR Bayar ke Orang Asing: QRIS Bayar hanya boleh digunakan saat transaksi di tempat yang terpercaya. Jangan pernah memberikan kode ini kepada orang asing.
- Simpan Bukti Transaksi: Dokumentasi transaksi penting jika terjadi komplain atau sengketa.
Cara Menghindari Penipuan QRIS
Selain tips di atas, berikut beberapa langkah tambahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penipuan:
- Periksa Nama Merchant: Pastikan nama penerima sesuai dengan informasi yang diberikan saat memindai QRIS.
- Cek Kualitas Gambar QR: Hindari QR yang buram atau terlihat mencurigakan. QR yang asli biasanya memiliki kualitas gambar yang jelas.
- Gunakan QRIS Dinamis: QRIS dinamis lebih aman karena nominal otomatis dan tidak bisa digunakan ulang.
- Pantau Lokasi QRIS: QRIS sebaiknya ditempatkan di area aman dan diawasi, seperti belakang kasir.
- Jangan Berikan Data Sensitif: Hindari membagikan OTP, PIN, atau informasi login ke siapa pun.
- Verifikasi Bukti Pembayaran: Jangan hanya percaya pada screenshot cek saldo atau notifikasi resmi. Verifikasi melalui aplikasi resmi bank.
Perbedaan QRIS Bayar dan QRIS Transfer pada BCA
QRIS Bayar BCA digunakan untuk membayar transaksi ke merchant atau toko sebagai metode pembayaran barang atau jasa. Sementara itu, QRIS Transfer BCA digunakan untuk mengirim uang ke orang lain atau diri sendiri melalui kode QR tanpa perlu mengetik nomor rekening.
Dengan memahami perbedaan antara QRIS Bayar dan QRIS Transfer, pengguna dapat lebih waspada dan menghindari tindakan penipuan yang merugikan. Selalu pastikan untuk memeriksa detail transaksi sebelum menyelesaikan pembayaran.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!