Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Bank Mandiri Mencapai Rp 304,5 Triliun
Portofolio pembiayaan berkelanjutan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencapai angka sebesar Rp 304,5 triliun hingga Juni 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dari total tersebut, portofolio hijau atau pembiayaan ramah lingkungan tumbuh sebesar 13,3 persen menjadi Rp 157,5 triliun.
Pertumbuhan ini memberikan pangsa pasar di atas 35 persen bagi Bank Mandiri dalam sektor pembiayaan berkelanjutan. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk mendukung sektor-sektor yang sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan nasional.
SVP ESG Group Bank Mandiri, Monica Yoanita Octavia, menjelaskan bahwa komposisi pembiayaan berkelanjutan terus berkembang. Bank Mandiri memastikan setiap dukungan finansial yang diberikan memiliki kontribusi nyata dalam mendorong transisi energi, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mendukung infrastruktur yang ramah lingkungan.
Seluruh kebijakan dan inisiatif tersebut mengacu pada kerangka Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sesuai POJK 51/2017. Hal ini memastikan kepatuhan dan tata kelola yang baik dalam implementasi pembiayaan berkelanjutan.
Transformasi Operasional Hijau
Komitmen Bank Mandiri tidak hanya terbatas pada bisnis, tetapi juga diterapkan dalam transformasi operasional hijau. Salah satu inovasi terbaru adalah penerapan Digital Carbon Tracking untuk memantau jejak karbon secara real-time. Inovasi ini memungkinkan pengelolaan emisi yang lebih transparan dan akurat.
Posisi Juni 2025 menunjukkan penurunan emisi sebesar 3,9 persen secara tahunan. Penurunan ini dicapai melalui berbagai inisiatif operasional, antara lain:
- Perluasan fasilitas bangunan yang telah mencapai 10 Green Offices (tumbuh 11 persen secara tahunan).
- Pengembangan 3 Green Buildings (tumbuh 200 persen secara tahunan) yang telah memperoleh sertifikasi dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
- Pembangunan 31 charging station untuk kendaraan listrik (tumbuh 82 persen secara tahunan).
- Pemasangan 870 panel surya yang naik 20 persen secara tahunan.
- Modernisasi armada kendaraan dengan 490 kendaraan listrik dan hybrid (tumbuh 250 persen).
Peningkatan Skor Rating dan Kepatuhan ESG
Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip-prinsip ESG dengan melakukan peningkatan signifikan dalam kebijakan terkait. Kebijakan-kebijakan ini dapat diakses secara publik untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Dalam paruh pertama tahun 2025, Bank Mandiri berhasil meraih pengakuan dari lembaga rating internasional. Skor rating MSCI Bank Mandiri meningkat dua peringkat dari "BBB" menjadi "AA". Pencapaian ini mencerminkan peningkatan signifikan dan hasil kerja kolektif yang konsisten dari seluruh pihak.
Peningkatan ini juga menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi bisnis dan operasional perusahaan. Dibandingkan dengan bank-bank lain, Bank Mandiri memperoleh skor 8,2 yang jauh mengungguli empat bank besar nasional lainnya.
Langkah Strategis untuk Masa Depan
Langkah-langkah strategis yang dijalankan semakin memperkuat komitmen Bank Mandiri untuk menjadi mitra utama bagi nasabah dalam membangun ekosistem keuangan berkelanjutan. Pencapaian yang diraih bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan untuk terus menumbuhkan inisiatif keberlanjutan di masa depan.
Di masa depan, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus meningkatkan pembiayaan berkelanjutan, memperluas cakupan sektor yang dibiayai, serta memperkuat tata kelola sesuai standar global. Di sisi operasional, bank akan terus berinvestasi dalam infrastruktur ramah lingkungan, mempercepat penurunan emisi, dan memperluas adopsi teknologi hijau.
Dengan strategi ESG yang konsisten, Bank Mandiri optimistis dapat memberikan nilai tambah jangka panjang, baik bagi pemegang saham, nasabah, maupun masyarakat. Inisiatif keberlanjutan ini juga menjadi bagian penting dari kontribusi Bank Mandiri dalam mendukung agenda nasional menuju ekonomi rendah karbon dan mewujudkan target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!