
Peristiwa Mencengangkan di Bank BUMN Gowa
Pada hari Kamis, 25 September 2025, sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di kantor cabang bank BUMN Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang prajurit TNI, Praka S, tiba-tiba masuk ke dalam bank dengan membawa senjata api laras panjang. Kejadian ini memicu kepanikan di antara para nasabah dan petugas bank.
Awalnya, suasana di dalam bank terlihat tenang. Praka S tampak tenang saat memasuki ruang lobi. Namun, ketika ia menyadari bahwa dirinya sedang dikepung oleh anggota intel Kodim, ia langsung bereaksi. Ia hampir saja menembak salah satu intel, tetapi tembakan tersebut meleset dan mengenai dinding ruangan pos sekuriti.
Praka S diketahui merupakan seorang anggota dari Divisi 3 Kostrad, satuan yang bertugas untuk membina kesiapan operasional satuan-satuan tempur di bawah komandonya. Kostrad sendiri adalah komando utama tempur di bawah TNI Angkatan Darat yang memiliki tanggung jawab membina kesiapan operasional serta menjalankan berbagai operasi pertahanan keamanan tingkat strategis.
Saat datang ke kantor cabang bank, Praka S mengenakan pakaian hitam lengkap, termasuk topi, celana, dan masker. Ia juga membawa ransel dan menyembunyikan senjata laras panjang di balik jaket yang ia kenakan. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, puluhan nasabah bank sempat panik dan mencari tempat aman.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WITA. Praka S masuk ke ruang lobi sambil membawa senjata SS1 V1. Ia kemudian berteriak dan meminta petugas keamanan memanggil seorang pegawai bank. Situasi ini membuat pengunjung dan pegawai bank menjadi kacau.
Beberapa pengunjung mencoba menenangkan situasi dengan memberikan air minum kepada Praka S. Namun, ia justru mengancam warga yang ingin menenangkannya. Akhirnya, pihak bank memanggil anggota TNI lain untuk bantuan. Empat anggota Intel Kodim 1409/Gowa datang untuk mengamankan Praka S.
Ketika melihat kehadiran anggota Kodim, Praka S sempat mengarahkan senjata ke arah kepala aparat TNI yang ingin mengamankannya. Beruntung, empat anggota Intel Kodim 1409/Gowa berhasil menangkis senjata tersebut, sehingga tembakan hanya mengenai dinding pos sekuriti bank.
Setelah itu, empat anggota tersebut berhasil merebut senjata dari tangan Praka S. Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto, membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, meskipun sempat melepaskan tembakan, Praka S berhasil dilumpuhkan. Hanya saja, pos sekuriti bank mengalami kerusakan akibat tembakan tersebut.
Praka S diserahkan ke Pasi Pam Divisi 3 Kostrad untuk dievakuasi ke Markas Divisi 3 Kostrad, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, guna menjalani proses hukum. Dandim menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi antar satuan dan saat ini pelaku telah diserahkan ke satuannya.
Diduga Terlilit Utang
Aksi Praka S diduga terkait dengan tekanan ekonomi. Ia disebut-sebut terlilit utang pinjaman online (Pinjol). Namun, Dandim 1409/Gowa belum mengetahui motif atau penyebab pasti dari aksi tersebut. "Kalau motifnya kami belum ketahui," ujar Heri.
Dari tangan Praka S, petugas menyita satu pucuk SS1 V1, 86 butir amunisi tajam, satu magazen, sebuah ransel, dan charger ponsel. Senjata laras panjang SS1 V1 tersebut merupakan senjata yang digunakan Praka S. SS1-V1 merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC, senapan serbu buatan Belgia pada pertengahan 1970-an. Senapan ini memiliki berat kosong 4.02 kilogram dan berat isi 4.38 kilogram. Dengan munisi 5.56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS-1 V1 dapat menembak dengan sangat akurat sampai jarak 400 meter. SS1 juga mudah dibawa dalam berbagai medan karena popornya dapat dilipat.
Senapan serbu SS1-V1 digunakan oleh TNI, termasuk beberapa satuan Kostrad, terutama untuk pasukan infanteri pemukul.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!