
Peringatan Industri Terhadap Masuknya Produk Mesin Eropa
Pihak industri lokal di Indonesia mengkhawatirkan dampak yang muncul jika produk mesin dari Eropa bebas masuk ke pasar dalam negeri setelah kesepakatan antara Indonesia dan Uni Eropa berlaku. Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin (Gamma) Indonesia menilai, hal ini bisa memberikan tekanan signifikan terhadap industri komponen dan mesin dalam negeri.
Ketua Umum Gamma, Dadang Asikin, menyampaikan bahwa masuknya produk mesin Eropa dengan tarif 0% dapat memengaruhi persaingan di pasar domestik. "Masuknya mesin impor yang lebih murah atau kompetitif bisa menekan pabrikan mesin lokal. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan transisi serta insentif untuk pengembangan riset dan pengembangan," ujarnya.
Selain itu, dia menekankan pentingnya aturan asal barang atau rules of origin dalam perdagangan internasional. Aturan ini bertujuan mencegah produk non-Uni Eropa yang diselundupkan melalui negara anggota Uni Eropa hanya untuk mendapatkan fasilitas tarif nol. Untuk itu, verifikasi ketat terhadap dokumen asal barang sangat diperlukan agar tidak ada penyalahgunaan oleh pihak tertentu.
Dadang juga menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan tindakan pengamanan atau antidumping sesuai peraturan WTO jika terjadi gelombang impor yang merusak industri lokal. Beberapa elemen yang dimaksud adalah safeguard atau bea masuk tindakan pengaman (BMTP) dan bea masuk antidumping (BMAD). Selain itu, dia meminta industri pengguna untuk lebih teliti dalam memastikan pembelian mesin Eropa mencakup layanan purna jual hingga ketersediaan suku cadang dan pelatihan operator.
Standar dan Sertifikasi Mesin Eropa
Mesin Eropa memiliki standar sendiri, sehingga diperlukan sinkronisasi sertifikasi agar tidak ada hambatan teknis. Hal ini menjadi penting agar produsen lokal bisa tetap bersaing secara adil. Dalam konteks ini, keberadaan pabrik komponen lokal harus dipertahankan melalui strategi reindustrialisasi.
Bagi para investor, peluang kerja sama atau perakitan lokal semakin terbuka seiring dengan kebijakan tarif nol. Kebijakan ini juga mendorong transfer teknologi yang bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Beberapa perusahaan anggota Gamma sudah menjalin kolaborasi dengan produsen Eropa, seperti industri pompa yang menggabungkan produk impor dengan komponen lokal untuk meningkatkan daya saing.
Segmen yang Diprediksi Tumbuh Cepat
Beberapa segmen yang diprediksi akan tumbuh cepat dengan kesepakatan IEU-CEPA antara lain mesin otomasi pabrik (Industry 4.0), mesin untuk kendaraan listrik dan baterai, serta mesin pengolahan pangan dan logam presisi. Pihak Gamma pun mendorong pemerintah untuk memperkuat kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), memberi insentif riset, membangun kapasitas teknisi, serta menyiapkan mekanisme safeguard untuk mengantisipasi lonjakan impor.
Dengan berbagai tantangan dan peluang yang muncul, industri lokal perlu mempersiapkan diri secara matang agar tetap bisa bersaing di tengah perubahan regulasi dan dinamika pasar global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!