
Layanan Konseling Gratis “Konco Curhat” untuk Masyarakat yang Membutuhkan
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, sekelompok relawan di Soloraya, Jawa Tengah, menghadirkan layanan konseling gratis yang diberi nama “Konco Curhat”. Layanan ini bertujuan untuk memberikan ruang aman bagi siapa saja yang membutuhkan tempat berbicara dan mendapatkan dukungan emosional. Program ini digagas oleh Relawan Peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Soloraya, sebuah komunitas yang fokus pada pendampingan pasien dengan gangguan jiwa.
Latar Belakang Terbentuknya “Konco Curhat”
Annisa Nur Hidayah, anggota Relawan Peduli ODGJ Soloraya, menjelaskan bahwa layanan ini lahir dari kepedulian terhadap banyaknya individu yang membutuhkan tempat untuk berbicara tetapi tidak tahu kepada siapa harus bercerita. “Kami membangun ruang aman bagi siapa saja yang membutuhkan teman bicara, tempat curhat, atau sedang mengalami tekanan emosional. Banyak orang tampak baik-baik saja dari luar, padahal di dalam dirinya sedang berjuang keras,” ujarnya.
Cara Mengakses Layanan
Warga yang ingin menggunakan layanan “Konco Curhat” dapat menghubungi call center di nomor 085642031805. Tim relawan kemudian akan menjadwalkan sesi dengan pendengar atau “curhaters” sesuai dengan kebutuhan klien. Peserta diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi beberapa data sebagai dasar asesmen awal. Annisa menegaskan pentingnya menjaga kerahasiaan informasi dalam layanan ini. “Kami pastikan setiap cerita yang dibagikan akan aman. Klien bisa merasa nyaman tanpa takut dihakimi,” jelasnya.
Kisah Pasien yang Pulih
Sejak diluncurkan, “Konco Curhat” telah menangani beberapa kasus, termasuk seorang pasien yang mengalami depresi akibat kegagalan dalam hubungan asmara. Relawan Peduli ODGJ mendampingi pasien ini dari tahap asesmen, pengobatan di rumah sakit jiwa, hingga perawatan lanjutan. “Kini pasien tersebut sudah bisa kembali beraktivitas sehari-hari bahkan bekerja seperti biasa. Itu yang membuat kami semakin yakin, pendampingan emosional sangat berarti dalam proses pemulihan,” ungkap Annisa.
Selain kasus depresi, relawan juga pernah mendampingi pasien dengan gangguan bipolar yang mengalami fase kambuh. Annisa menekankan bahwa mendengarkan dan memvalidasi emosi pasien merupakan langkah kecil namun sangat penting. “Kami menemani, mendengarkan cerita, dan membantu pasien merasa lebih tenang. Karena sebenarnya, mereka bisa kembali utuh ketika berada dalam kondisi yang mendukung,” tambahnya.
Harapan untuk Masyarakat
Relawan Peduli ODGJ Soloraya berharap kehadiran “Konco Curhat” dapat menjadi jembatan bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan psikolog profesional. Program ini bukanlah pengganti terapi medis, melainkan sebagai pendampingan awal agar seseorang tidak merasa sendirian menghadapi masalahnya. “Gerakan ini kami dedikasikan untuk menata kembali masa depan orang-orang dengan gangguan jiwa maupun mereka yang sedang mengalami tekanan mental. Intinya, kami ingin terus mengupayakan memanusiakan manusia,” tegas Annisa.
Selain konseling, Relawan Peduli ODGJ juga aktif melakukan evakuasi pasien ODGJ yang telantar di jalanan atau yang membutuhkan perawatan intensif di rumah. Mereka bekerja sama dengan keluarga pasien, rumah sakit, dan instansi terkait. Dengan langkah kecil ini, Relawan Peduli ODGJ berharap stigma negatif terhadap ODGJ dan kesehatan mental dapat perlahan terkikis. Masyarakat diharapkan semakin terbuka bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk bangkit.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!