
Kenaikan Harga Saham FAST Mencapai Batas ARA
Harga saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, Kamis (25/9) pukul 09.48 WIB. Saham FAST naik sebesar 24,73% atau 92 poin ke level 464. Kenaikan tersebut mencapai batas auto reject atas (ARA), yaitu batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan. Saat saham menyentuh ARA, sistem akan secara otomatis menolak pesanan untuk membeli atau menjual efek.
Kenaikan harga saham FAST dikaitkan dengan masuknya anak dari taipan Jhonlin Grup Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, Liana Saputri. Adapun data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada perdagangan intraday pukul 13.51 WIB menunjukkan bahwa saham FAST telah diperjualbelikan sebesar Rp 70,56 miliar dengan volume transaksi sebanyak 1,55 juta lot.
Pergerakan Harga Saham Selama Pekan Ini
Selama pekan ini, harga saham FAST terus mengalami lonjakan. Pada perdagangan kemarin, saham FAST tercatat naik 5,68% atau 20 poin. Sementara itu, satu hari sebelumnya, saham FAST naik 7,32% atau 24 poin. Lonjakan harga saham FAST disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain spekulasi pasar mengenai potensi masuknya investor baru yang dikaitkan dengan figur besar, yakni anak dari Haji Isam, Liana Saputri.
Analisis dari Ahli Pasar
Head of Research Korea Investment and Sekuritas Muhammad Wafi menilai, kenaikan harga saham FAST terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor. Pertama, spekulasi pasar mengenai potensi masuknya investor baru yang dikaitkan dengan figur besar, yakni anak dari Haji Isam, Liana Saputri sehingga membuat pasar bergairah. Kedua, free float yang relatif kecil sehingga harga saham FAST dinilai mudah digerakkan. Selain itu, adanya rotasi sektor ke saham-saham retail yang likuiditasnya tipis (second liner consumer).
Lonjakan harga saham FAST juga bergantung pada dua hal, yakni kepastian aksi korporasi atau investor strategis masuk ke dalamnya. Hal tersebut dipandang mampu menjadi katalis fundamental perseroan. Kemudian seberapa konsisten kinerja operasional FAST pasca euphoria ini.
Wafi menyarankan agar investor melakukan trading buy di saham ini dengan target terdekat di level Rp 600. Ia menilai, jika perseroan mampu memberikan aksi yang nyata kepada investor, saham FAST dapat melaju ke angka yang lebih tinggi.
Potensi Target Harga Saham FAST
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, saham FAST berpotensi mengejar target harga Rp 474 - 500 dalam waktu dekat. Meski demikian, perlu diperhatikan kinerja keuangan perseroan.
Kinerja Keuangan FAST
FAST masih mencatatkan rugi bersih pada semester I 2025 sebesar Rp 142 miliar meski turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 349 miliar. Kerugian perusahaan turun meski pendapatan turun tipis dari Rp 2,48 triliun menjadi Rp 2,4 triliun. Pendapatan FAST terutama diperoleh dari sektor makanan dan minuman sebesar Rp 2,39 triliun, komisi atas penjualan konsinyasi sebesar Rp 9,37 miliar dan jasa layanan antar sebesar Rp 855,98 juta. Dari total tersebut kemudian dikurangi potongan penjualan sebesar Rp 3,06 miliar.
Di sisi lain, beban penjualan pokok berhasil ditekan dari Rp 1,06 triliun menjadi 961 miliar. Beban penjualan dan distribusi juga berhasil ditekan dari Rp 1,44 triliun menjadi Rp 1,3 triliun.
Masuknya Anak Haji Isam di Saham FAST
FAST sebelumnya menjual sebanyak 15% saham anak usahanya PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada anak Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, Liana Saputri. Adapun Liliana masuk melalui PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN). Lewat aksi tersebut, Shankara Fortuna mengeluarkan kocek sebesar Rp 54,44 miliar untuk memborong sebanyak 41,87 ribu saham baru seri A milik JAI.
Manajemen FAST menyebut, transaksi tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung ekspansi dan kelancaran operasional serta memperkuat struktur pendanaan JAI. Dana hasil transaksi tersebut akan digunakan JAI untuk mendukung pembangunan, peningkatan kapasitas operasional, pengembangan jaringan usaha serta percepatan proyek-proyek strategis perseroan lainnya.
SFN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar daging ayam dan olahan. Perusahaan ini didirikan di akhir 2024 oleh Liana bersama suaminya, Putra Rizky Bustaman. Tercatat tiga nama pemegang saham SFN, yakni Putra Rizky sebesar 45%, Liana sebesar 45% dan Bani Adityasuny Ismiarso sebesar 10%.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!