Saham Nvidia dan Oracle Melemah, Wall Street Berdarah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Pasar Saham Amerika Serikat pada Hari Rabu

Pasar saham Amerika Serikat (AS), yang sering disebut sebagai Wall Street, mengalami penurunan pada perdagangan hari Rabu (24/9/2025) sore waktu setempat. Dalam pergerakannya, berbagai indeks utama mencatatkan penurunan yang cukup signifikan.

Indeks S&P 500, yang merupakan indikator utama pasar modal AS, turun sebesar 0,28 persen dan ditutup pada level 6.637,97. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite juga mengalami penurunan sebesar 0,34 persen, dengan penutupan di level 22.497,86. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan sebesar 171,50 poin atau 0,37 persen, berakhir pada 46.121,28.

Penurunan ini terjadi karena tekanan dari beberapa perusahaan besar di sektor teknologi, khususnya perusahaan kecerdasan buatan (AI). Salah satunya adalah Nvidia, yang sahamnya merosot hampir 1 persen. Penurunan ini terjadi setelah investor mulai mempertanyakan potensi sifat sirkular dalam industri AI, yang memicu skeptisisme terhadap investasi di sektor tersebut.

Awal pekan ini, Nvidia mengumumkan kemitraan senilai 100 miliar dolar AS dengan OpenAI. Kemitraan ini dianggap sebagai langkah strategis, tetapi justru memicu ketidakpastian di kalangan investor. Selain itu, Oracle, salah satu rekan pemain AI terkemuka, juga mengalami penurunan sebesar hampir 2 persen pada hari Rabu.

Sementara itu, indeks Nasdaq sempat mengalami perbaikan menjelang penutupan, terutama karena lonjakan harga saham Intel yang melonjak lebih dari 6 persen. Perusahaan pembuat chip ini dikabarkan sedang mencari investasi dari Apple. Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah Nvidia mengumumkan akan menanamkan dana sebesar 5 miliar dolar AS di perusahaan tersebut.

Selain perusahaan-perusahaan tersebut, saham Micron Technology juga mengalami penurunan sebesar hampir 3 persen. Penurunan ini disebabkan oleh laba dan perkiraan perusahaan yang tidak cukup kuat untuk memenuhi ekspektasi investor. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap sektor AI masih dipertanyakan.

Pergerakan pasar saham juga mencerminkan tren penurunan pada hari Selasa. Indeks S&P 500 ditutup di zona merah, mengakhiri tren kenaikan tiga hari berturut-turut. Sebelumnya, indeks tersebut mencapai rekor tertinggi intraday baru di awal sesi dan mencatat rekor penutupan pada hari Senin.

Nasdaq, yang didominasi oleh saham-saham teknologi, juga mengalami penurunan, terutama karena tekanan dari saham Nvidia. Para pedagang tampak waspada di tengah meningkatnya valuasi pasar. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam konferensi pers hari Selasa.

Di samping itu, para pedagang juga bersikap hati-hati menjelang rilis data klaim pengangguran pada hari Kamis dan data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) pada hari Jumat. Mereka juga mengamati perkembangan terkait ancaman penutupan pemerintah.

Presiden Donald Trump telah membatalkan pertemuan yang dijadwalkan minggu ini dengan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries. Pertemuan ini diharapkan dapat mencegah penutupan pemerintah sebelum batas waktu 30 September.