Superbank Siap IPO, Ini Penjelasan BEI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perusahaan Superbank dan Isu IPO yang Terus Beredar

Beberapa waktu terakhir, isu mengenai rencana perusahaan Superbank Indonesia untuk melantai di bursa saham kembali mencuri perhatian publik. Informasi tersebut menyebutkan bahwa pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) akan dilakukan pada pertengahan Oktober 2025 mendatang. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak perusahaan atau Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menegaskan bahwa saat ini, Superbank tidak sedang melakukan proses book building maupun offering dalam sistem e-IPO. Ia juga menolak adanya dugaan bahwa BEI mengelola sistem e-IPO "bayangan". Menurutnya, informasi terkait rencana IPO harus dikonfirmasi langsung oleh perusahaan atau sumber yang berwenang.

Selain itu, BEI menyarankan masyarakat untuk memeriksa informasi resmi melalui situs e-IPO dengan alamat https://www.e-ipo.co.id/en. Situs tersebut menjadi sumber utama bagi investor dan calon peminat untuk mendapatkan data terkini mengenai proses IPO.

Sementara itu, ilmu.online juga telah menghubungi Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan. Namun, hingga berita ini diturunkan, Tigor belum memberikan respons. Hal ini membuat spekulasi tetap berlangsung, terutama setelah beredarnya tangkapan layar yang menyebutkan bahwa Superbank akan melakukan IPO dengan kode ticker BSPR.

Menurut informasi yang beredar, jadwal book building akan dilakukan antara 10 hingga 13 Oktober 2025. Rencananya, sebanyak 35,88 miliar saham akan dilepas dalam aksi korporasi tersebut, yang setara dengan 20% dari total saham perusahaan. Harga saham yang ditawarkan diperkirakan berkisar antara Rp 250 hingga Rp 300 per saham.

Ini bukan kali pertama isu IPO Superbank ramai dibicarakan. Pada awal tahun 2025, perusahaan ini juga sempat disebut-sebut akan melakukan IPO. Dalam pemberitaan Bloomberg, Superbank dikabarkan ingin mencapai valuasi antara US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar. Namun, pada akhirnya, isu tersebut diklarifikasi oleh Tigor M. Siahaan.

Pernyataan Tigor saat itu menyatakan bahwa fokus perusahaan bukanlah pada pasar, melainkan pada integrasi sistem. Meski begitu, keberadaan isu IPO tetap menunjukkan minat masyarakat terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.

Dari sisi kepemilikan saham, saat ini pemegang saham mayoritas masih dipegang oleh PT Elang Media Visitama dengan porsi 31,11%. Diikuti oleh PT Kudo Teknologi Indonesia dengan 19,16%, GXS Bank Pte. Ltd. sebesar 12%, A5-DB Holdings Pte. Ltd. sebesar 11,52%, KakaoBank Corp sebesar 9,95%, Singtel Alpha Investment Pte Ltd sebesar 8,46%, serta pemegang saham lainnya dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5%.

Isu IPO Superbank tetap menjadi topik hangat, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak perusahaan. Bagi investor dan masyarakat luas, penting untuk selalu memperhatikan informasi resmi dan tidak terjebak dalam spekulasi yang tidak didukung oleh data pasti.