
Peran Talent Data dalam Era Kecerdasan Buatan
Digitalisasi yang semakin pesat di berbagai sektor perusahaan telah meningkatkan permintaan akan tenaga kerja dengan keahlian khusus dalam mengelola data. Profesi berbasis data, atau yang dikenal sebagai talenta data, kini menjadi prioritas utama bagi banyak perusahaan. Hal ini terjadi karena kebutuhan dunia bisnis untuk memaksimalkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses bisnis mereka.
Menurut Narenda Wicaksono, founder dan CEO Dicoding Indonesia, riset menunjukkan bahwa mayoritas CEO global percaya bahwa AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi bisnis. Namun, kendala terbesar yang dihadapi adalah manajemen data yang belum terintegrasi secara optimal.
“Sebagian besar perusahaan masih memiliki data yang tersebar dan tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, talenta digital yang dibutuhkan saat ini adalah mereka yang mampu menata, mengambil, dan mengolah data agar dapat digunakan oleh AI sebagai dasar pengambilan keputusan,” ujarnya dalam Konferensi Pers IDCamp 2025 di Jakarta Selatan.
Ia menekankan bahwa kemampuan mengelola data sangat penting agar investasi dalam teknologi AI tidak sia-sia. Tanpa fondasi data yang rapi, perusahaan akan kesulitan dalam memaksimalkan teknologi tersebut.
“Dampaknya bisa sangat buruk. Perusahaan sudah menghabiskan dana besar, tetapi hasilnya tidak optimal,” tambahnya.
Profesi yang Paling Diminati Saat Ini
Hal senada disampaikan oleh Irsyad Sahroni, Director & Chief Human Resources Officer. Ia menyatakan bahwa profesi yang paling dicari saat ini adalah mereka yang sudah mapan di bidang teknologi data dan AI.
“Yang paling diminati saat ini adalah individu yang sudah memiliki pengalaman, seperti AI developer, machine learning, data analyst, dan data engineer. Itu adalah kebutuhan yang mendesak dan masih terus berlangsung,” ujar Irsyad.
Lebih lanjut, Irsyad menjelaskan bagaimana AI mulai diintegrasikan ke dalam bidang sumber daya manusia (HR). Sebelumnya, perusahaan bergantung pada intuisi untuk mengevaluasi loyalitas karyawan. Kini, AI mampu memprediksi apakah seseorang akan mengundurkan diri atau dipromosikan dalam dua tahun ke depan, serta faktor-faktor yang memengaruhi keputusan tersebut.
“Kami memiliki platform yang bisa mengidentifikasi faktor utama yang membuat karyawan tetap bertahan. Apakah karena gaji, pengakuan, atau faktor atasan. Dengan demikian, masalah bisa diantisipasi lebih awal,” jelasnya.
IDCamp 2025 Siap Menyiapkan Talenta AI
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan talenta AI, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kembali meluncurkan IDCamp 2025, sebuah program beasiswa coding yang bertujuan membantu generasi muda meraih karier di bidang teknologi.
Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, mengungkapkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memberikan pelatihan AI kepada 2 juta talenta agar siap menghadapi masa depan.
“Dengan dukungan mitra global seperti NVIDIA, Cisco, UiPath, Mastercard, Google, dan lainnya, IDCamp menyediakan akses pembelajaran digital yang inklusif, sehingga memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global,” ujarnya.
Dampak ekonomi dari program ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 680 miliar. Selama tujuh tahun, IDCamp telah menjangkau lebih dari 380.000 penerima manfaat, dengan lebih dari 136.000 peserta fokus pada bidang AI.
Pendaftaran IDCamp 2025 dibuka mulai 24 September hingga 27 Desember 2025 melalui situs resmi idcamp.ioh.co.id. Prosesnya sederhana dan inklusif: peserta hanya perlu membuat akun, melengkapi data diri, lalu memilih kelas sesuai minat. Semua program tersedia secara gratis, memberikan kesempatan yang sama bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
Program Baru yang Tersedia
Tahun ini, IDCamp menghadirkan dua program baru yang relevan dengan kebutuhan industri:
- AI Development Track: Mempersiapkan peserta untuk peran strategis, seperti AI Engineer, MLOps Engineer, Generative AI Engineer, dan Data Scientist.
- AI Integration Track: Mengasah keterampilan coding peserta untuk mengintegrasikan AI ke aplikasi Android, multi-platform, serta front-end dan back-end.
Selain itu, tersedia bonus track Cybersecurity (Cisco) dan Automation (UiPath), serta inisiatif interaktif seperti IDCamp Bootcamp khusus penyandang disabilitas, pengajar, dan jurnalis. Program IDCamp Connect juga digelar secara hybrid di berbagai kota, memperluas ekosistem talenta digital Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!