_copy_606x34066132c02ccb17.jpg)
Dua Pekerja Freeport yang Terjebak dalam Insiden Wet Muck Telah Ditemukan
Dua pekerja dari PT Freeport Indonesia yang terjebak dalam insiden wet muck telah ditemukan dan berhasil diidentifikasi. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa perusahaan akan terus memberikan dukungan penuh bagi mereka.
“Atas nama perusahaan dan pribadi, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. PT Freeport Indonesia akan terus mendampingi dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga di masa sulit ini,” ujar Tony Wenas dalam keterangan resmi yang diterima.
Kedua pekerja yang berhasil ditemukan adalah Wigih Hartono dan Irawan. Keduanya merupakan pegawai dari PT Cita Contract, salah satu perusahaan kontraktor yang bekerja di lokasi tambang. Meskipun dua orang telah ditemukan, pencarian terhadap lima rekan kerja lainnya masih terus dilakukan.
Perusahaan mengajak seluruh pihak untuk memberikan doa dan dukungan moral kepada tim penyelamat yang berada di lapangan. Upaya evakuasi tetap dilakukan dengan harapan semua pekerja dapat segera ditemukan dan dievakuasi ke tempat yang aman.
Insiden wet muck terjadi pada Senin, 8 September 2025, di jalur tambang bawah tanah GBC, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Material basah yang meluncur tiba-tiba menutup akses masuk, sehingga tujuh karyawan yang sedang bertugas terjebak di dalam terowongan. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap keselamatan para pekerja di lokasi tambang.
Proses Pencarian dan Evakuasi yang Berlangsung
Tim penyelamat terus melakukan upaya intensif untuk mencari jejak para pekerja yang masih hilang. Proses pencarian dilakukan dengan memadukan teknologi modern dan pendekatan tradisional. Tim ahli geologi dan keselamatan kerja juga turut serta dalam operasi evakuasi.
Beberapa langkah telah diambil oleh perusahaan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja. Di antaranya adalah peningkatan pengawasan di area tambang, pemeriksaan rutin terhadap kondisi material, dan pelatihan keselamatan kerja yang lebih ketat.
Selain itu, perusahaan juga membuka komunikasi terbuka dengan keluarga para pekerja. Informasi terkini tentang proses pencarian dan evakuasi disampaikan secara berkala agar keluarga merasa tenang dan yakin bahwa semua upaya sedang dilakukan.
Peran dan Tanggung Jawab Perusahaan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menegaskan bahwa perusahaan akan tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para pekerja. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, tetapi juga bagian dari komitmen sosial yang harus dipenuhi.
“Kami berkomitmen untuk terus memastikan bahwa setiap pekerja merasa aman dan nyaman saat bekerja. Kami akan terus meningkatkan standar keselamatan dan kualitas lingkungan kerja,” ujarnya.
Pihak perusahaan juga menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan lembaga terkait untuk memastikan proses pencarian dan evakuasi berjalan lancar. Dukungan dari masyarakat dan media juga sangat penting dalam situasi seperti ini.
Harapan untuk Keselamatan Seluruh Pekerja
Hingga saat ini, pencarian terhadap lima pekerja yang masih hilang belum menemukan hasil yang memuaskan. Namun, perusahaan tetap optimis bahwa keberhasilan akan diraih secepat mungkin. Semua pihak diharapkan dapat terus memberikan dukungan dan doa agar seluruh pekerja bisa segera ditemukan dan pulang dengan selamat.
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, diharapkan insiden ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas kerja di industri pertambangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!