Wall Street Naik, Inflasi Sesuai Ekspektasi Tenangkan Pasar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indeks Wall Street Menguat Pasca Data Inflasi AS yang Sesuai Ekspektasi

Pada perdagangan Jumat (26/9/2025), indeks utama di Wall Street dibuka dengan kenaikan setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) dirilis sesuai dengan perkiraan ekonom. Kondisi ini memberikan rasa percaya diri bagi pasar keuangan, karena mengurangi kekhawatiran akan penundaan rencana pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Pada awal perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik sebesar 154,1 poin atau 0,34% menjadi 46.101,45. Sementara itu, S&P 500 meningkat 10,7 poin atau 0,16% menjadi 6.615,38. Nasdaq Composite juga menguat sebesar 18,6 poin atau 0,08% menjadi 22.403,27.

Data inflasi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik sebesar 2,7% secara tahunan pada Agustus, sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, PCE inti—yang tidak memasukkan harga pangan dan energi—naik 2,9%, juga sejalan dengan proyeksi para analis.

Data ini memberikan kepastian bagi pasar setelah pekan yang dipenuhi perdebatan internal The Fed tentang arah kebijakan suku bunga. Beberapa pejabat The Fed mendukung penurunan agresif, sementara yang lain menilai pendekatan hati-hati lebih tepat. Namun, beberapa analis tetap waspada karena inflasi belum sepenuhnya mencerminkan dampak dari tarif impor baru.

Kepala ekonom global Citigroup, Nathan Sheets, menyatakan bahwa perusahaan masih memiliki ruang untuk menunda kenaikan harga karena akumulasi persediaan di paruh pertama tahun ini. Namun, proses penyesuaian saat ini sedang berlangsung. Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, juga menyampaikan keraguan terhadap proyeksi inflasi karena potensi beban dari tarif baru terhadap bisnis maupun rumah tangga.

Sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan sejumlah tarif impor baru, termasuk bea masuk 100% untuk produk farmasi bermerek, 25% untuk truk berat, 50% untuk lemari dapur dan meja rias, serta 30% untuk furnitur berlapis kain. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan munculnya perang dagang baru dengan mitra utama di Asia dan Eropa.

Di pasar pra-perdagangan, saham Dow E-mini naik 0,44%, S&P 500 E-mini menguat 0,3%, dan Nasdaq 100 E-mini naik 0,23%. Beberapa saham mencatat pergerakan signifikan, seperti Eli Lilly yang naik 1,5%, Viking Therapeutics yang naik 0,9%, dan Paccar yang melonjak 5,8%. Sebaliknya, saham Wayfair turun 2,7% seiring pelemahan sektor furnitur.

Dari sisi korporasi, Intel melonjak 3,9% setelah laporan menyebutkan bahwa perusahaan menjajaki kemitraan dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC). GlobalFoundries bahkan melesat 8,2% usai kabar bahwa AS berencana memperketat aturan produksi chip guna mengurangi ketergantungan impor.

Investor kini menunggu pidato Wakil Ketua Pengawas The Fed, Michelle Bowman, untuk mencari sinyal tambahan terkait arah kebijakan moneter. Selain itu, pasar juga bersiap menghadapi musim laporan keuangan yang akan segera dimulai. Musim ini akan menjadi ujian penting apakah valuasi saham yang tinggi saat ini didukung oleh fundamental perusahaan.