
Respons Pemerintah terhadap Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Bambang Eko Suhariyanto, memberikan respons terkait maraknya kasus keracunan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui adanya kejadian tersebut meskipun sedang melakukan kunjungan luar negeri.
“Presiden tahu, karena ada di media,” ujar Bambang saat berada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/9). Ia menegaskan bahwa dirinya tidak secara langsung mengikuti perkembangan kasus keracunan MBG. Alasannya adalah fokusnya pada pembahasan Revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Komisi VI DPR.
Ketika ditanya oleh awak media tentang peristiwa keracunan massal MBG, Bambang menyarankan agar pertanyaan tersebut diajukan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). “Saya tidak mengikuti MBG, nanti tanya saja kepada BGN ya. Saya konsentrasi di sini (DPR),” tambahnya.
Tim Investigasi Dibentuk untuk Menangani Kasus Keracunan
Di sisi lain, Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa BGM telah membentuk tim investigasi bersama dengan pihak kepolisian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menangani kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah.
“Jika ditemukan unsur kesengajaan, apalagi pidana, tentu pelaku yang bertanggung jawab berdasarkan hasil penyelidikan,” ujar Sony Sanjaya di Cibubur, Jawa Barat, Kamis (25/9).
Meski demikian, Sony menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus keracunan MBG yang disebabkan oleh unsur kesengajaan. Selama sembilan bulan BGN beroperasi, belum ada pelaku yang dipidanakan dan sebagian masih dalam proses penanganan.
“Silakan dicek, silahkan ke kepala SPPG itu mereka bolak-balik kantor polisi untuk dimintai keterangan, kesaksian,” katanya.
Tanggung Jawab dan Proses Hukum
Sony juga menjelaskan bahwa pihak BGN terus memantau situasi keracunan MBG dengan mengandalkan data dan laporan dari berbagai daerah. Meski tidak ditemukan unsur kesengajaan, proses investigasi tetap dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan dalam program tersebut.
Selain itu, Sony menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai lembaga terkait dalam menangani masalah ini. Hal ini dilakukan agar setiap kejadian bisa segera diidentifikasi dan diambil langkah-langkah yang tepat.
Tantangan dalam Implementasi Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan. Namun, implementasinya sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam hal pengawasan kualitas makanan dan distribusi yang merata.
Terkait hal ini, Bambang Eko Suhariyanto menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperhatikan berbagai isu yang muncul, meskipun fokus utamanya saat ini adalah pembahasan revisi UU BUMN. Ia juga berharap agar seluruh stakeholder dapat bekerja sama untuk memastikan keberhasilan program MBG tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kesehatan masyarakat.
Dengan adanya tim investigasi yang dibentuk oleh BGN, diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan menjaga kepercayaan terhadap program pemerintah. Selain itu, proses hukum yang transparan dan akuntabel juga menjadi kunci dalam menangani kasus-kasus seperti ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!