Warga Sei Binti Buang Sampah di Jalan Seroja, Hanya 1 TPS Jauh dari Pemukiman

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Masalah Sampah yang Mengganggu Kehidupan Warga di Batam

Di kawasan Jalan Seroja, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, terdapat pemandangan yang tidak biasa dalam beberapa minggu terakhir. Gunungan sampah yang menumpuk di sepanjang jalan menjadi perhatian banyak orang. Keadaan ini menyebabkan jalan tersebut lumpuh total, sehingga kendaraan sulit melewati area tersebut.

Jalan Seroja merupakan jalur penting yang menghubungkan daerah Sei Lekop dan Sei Binti. Namun, kini kondisinya sangat memprihatinkan akibat penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Warga setempat mengeluhkan bahwa sampah yang menumpuk di sekitar jalan telah menjadi masalah besar yang memengaruhi kenyamanan dan kebersihan lingkungan.

Salah satu penyebab utama munculnya gunungan sampah di kawasan ini adalah kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Di wilayah tersebut hanya terdapat satu Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini membuat warga enggan membawa sampah mereka ke TPS yang berada di Sei Binti.

Menurut informasi yang diperoleh, pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam dilakukan dua kali dalam seminggu. Namun, hal ini dinilai tidak cukup untuk mengatasi jumlah sampah yang terus meningkat setiap hari. Terlebih lagi, sampah dapur yang dihasilkan setiap hari tidak mungkin dibuang ke TPS yang jauh dari tempat tinggal warga.

Kondisi ini memicu warga setempat untuk melakukan pembuangan sampah secara liar. Mereka memilih Jalan Seroja sebagai lokasi pembuangan sampah karena lebih dekat dengan rumah mereka. Namun, tindakan ini justru memperparah masalah lingkungan dan memengaruhi kualitas hidup warga sekitar.

Fendi, salah satu warga Seroja, mengatakan bahwa ia tidak tahu pasti siapa saja yang membuang sampah di jalan tersebut. Ia hanya melihat sampah yang terus menumpuk tanpa ada upaya pengelolaan yang signifikan dari pihak berwajib.

Solusi yang Diperlukan

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah strategis dari pemerintah setempat. Pertama, penambahan TPS di sekitar pemukiman penduduk dapat menjadi solusi jangka panjang. Dengan adanya TPS yang lebih dekat, warga akan lebih mudah mengelola sampah mereka tanpa harus membawanya ke lokasi yang jauh.

Selain itu, pengangkutan sampah perlu ditingkatkan frekuensinya agar tidak terjadi penumpukan. Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan cara mengelola sampah secara benar.

Pemerintah daerah juga perlu memperketat pengawasan terhadap pembuangan sampah liar. Dengan adanya sanksi yang tegas, diharapkan warga lebih sadar akan konsekuensi dari tindakan mereka.

Masalah sampah di Jalan Seroja bukanlah isu kecil. Ini mencerminkan kebijakan pengelolaan sampah yang belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.