Warga Siapkan Lokasi Tumpukan Sampah Akibat Pemblokiran TPA Sumompo Manado

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Warga Siapkan Lokasi Tumpukan Sampah Akibat Pemblokiran TPA Sumompo Manado

Penanganan Sampah di Kota Manado Akibat Pemblokiran TPA Sumompo

Pemblokiran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo oleh sejumlah warga telah menyebabkan permasalahan serius terhadap pengelolaan sampah di berbagai kecamatan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Kondisi ini memaksa camat se-Kota Manado untuk mencari solusi darurat agar tidak terjadi penumpukan sampah yang lebih parah.

Salah satu dampak langsung dari pemblokiran tersebut adalah tidak dapatnya sampah di tiap kecamatan dibuang ke TPA seperti biasanya. Akibatnya, tumpukan sampah mulai terlihat di beberapa titik dan aroma tak sedap mulai mengganggu kenyamanan warga. Di Kecamatan Wanea, muncul solusi sementara dengan adanya bantuan seorang warga bernama Glen. Ia bersedia memberikan lahannya sebagai tempat pembuangan sementara sampah.

Lokasi yang digunakan adalah Jalan Tololiu Supit, Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea. Glen menjelaskan bahwa penggunaan lahan tersebut hanya bersifat sementara. Sejak siang, truk sampah mulai membuang sampah di lokasi tersebut. Namun, truk dari kecamatan lain sempat mencoba masuk, tetapi langsung ditolak. Menurut Glen, lokasi tersebut hanya khusus untuk sampah warga Wanea saja.

Camat Wanea, Wanda Caroles, juga membenarkan adanya solusi darurat ini. Ia menegaskan bahwa langkah ini hanya untuk sementara waktu dan hanya berlaku bagi wilayah Wanea. Ia menepis informasi yang menyebutkan bahwa semua truk pengangkut sampah dari TPA dibuang ke lokasi tersebut. Ia menekankan bahwa hanya sampah dari wilayah Wanea yang dikelola di sana. Jika TPA Sumompo kembali beroperasi, sampah yang menumpuk di lahan Glen akan dipindahkan kembali ke TPA.

Di lokasi tersebut, tampak tumpukan sampah yang cukup besar. Bahkan, satu truk tambahan baru saja tiba untuk menurunkan muatan sampah. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pengelolaan sampah masih sangat tinggi.

Masalah Sampah di Kecamatan Malalayang

Tidak hanya di Kecamatan Wanea, kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Malalayang. Pada hari Kamis (25/9/2025), tumpukan sampah terlihat di berbagai titik, termasuk di teras rumah, area indekos, hingga pertokoan. Di Kelurahan Bahu, kantong-kantong sampah ditempatkan di dekat jalan, mulai dari plastik, kaca, hingga sampah makanan. Beberapa bahkan diletakkan di depan rumah atau digantung di pagar.

Pemilik salah satu indekos, Intan, mengatakan bahwa sampah di lingkungannya belum diangkut sejak kemarin. Biasanya, truk pengangkut sampah datang pagi hari, tetapi kali ini belum ada aktivitas. Mikhael, seorang karyawan toko di kawasan tersebut, juga menyampaikan keluhan serupa. Sampah di depan tokonya sudah ditampung, namun hingga saat ini belum ada petugas yang mengangkutnya. Ia menilai baunya mulai terasa karena tidak segera diangkut.

Warga setempat menduga bahwa penumpukan sampah ini disebabkan oleh pemblokiran akses ke TPA oleh masyarakat. Mereka beranggapan bahwa jika TPA diblokir, maka pengangkutan sampah akan terganggu, karena semua sampah biasanya dibuang ke sana.

Permintaan Maaf dari Pemerintah Kota Manado

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas ketidakmampuan mereka dalam menjemput sampah dari rumah-rumah warga. Kadis DLH Kota Manado, Pontowuisang Kakauhe, mengatakan bahwa penyebab utama adalah aksi sekelompok pendemo yang menutup akses masuk ke TPA.

Ia menjelaskan bahwa selama tiga hari terakhir, pihaknya telah melakukan upaya pendekatan persuasif kepada para pendemo, tetapi belum berhasil menyelesaikan masalah. Saat ini, pihaknya terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai.