Bagnaia: Marquez Tak Terkalahkan, Saya Hancurkan Satu Musim

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kekhawatiran Bagnaia di Akhir Pekan yang Tidak Menentu

Francesco Bagnaia menghadapi akhir pekan yang penuh ketidakpastian. Pembalap asal Italia ini kembali mengalami masalah dalam pencapaian hasil yang memadai di MotoGP 2025, bahkan gagal meraih satu poin pun di sirkuit Misano yang sebelumnya selalu menjadi medan yang baik baginya. Sirkuit ini dikenal sebagai tempat ia sering tampil dominan, namun kali ini tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Setelah tes pada hari Senin, Bagnaia mendapat bantuan tak ternilai dari legenda Ducati, Casey Stoner, dalam upaya mencari solusi untuk meningkatkan performa Desmosedici GP25. Dari pengalamannya, tes tersebut menunjukkan beberapa harapan baru, meskipun masih perlu dibuktikan dalam balapan berikutnya di Motegi, tempat Grand Prix Jepang akan digelar.

Ketika tiba di Motegi, Bagnaia mengakui bahwa ia tetap merasa ragu terhadap kemampuannya di sirkuit ini. Ia menyadari bahwa jika situasi di Misano tidak berjalan dengan baik, maka hasil di Motegi juga bisa menjadi sangat buruk. Ia menjelaskan bahwa setiap kali tiba di sirkuit baru, ia selalu merasa tidak yakin apakah akan sukses atau tidak.

"Saya selalu merasa ragu saat tiba di sebuah sirkuit. Di tes ini, kami mencoba pendekatan baru dan saya berharap itu akan membantu. Tujuan utama saya adalah bisa kembali merasakan sensasi berkendara yang baik. Jika saya mengalami masalah yang sama seperti sebelumnya, sirkuit ini akan jadi drama. Namun, jika Misano berjalan baik, maka kami akan lebih baik," ujarnya.

Pada Minggu (28/9/2025), rekan setimnya, Marc Marquez, berpotensi meraih gelar juara dunia kesembilannya. Untuk mencapainya, ia harus mengumpulkan tiga dari 37 poin yang tersisa. Bagnaia mengatakan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang mengganggunya, karena ia sadar bahwa musim ini telah terbuang karena berbagai kendala teknis.

Ia juga menilai bahwa Marc Marquez tahun ini tidak memiliki saingan yang signifikan. Pecco merasa sedih karena tidak bisa melawan Marquez secara langsung.

"Karena saya tahu potensi saya, saya tidak punya masalah dengan fakta bahwa Marc bisa menjadi juara di Motegi. Masalah saya hanya membuang satu musim, tapi tidak banyak yang bisa saya lakukan. Situasi ini sulit sejak awal, dan kami tidak pernah menemukan solusi, jadi tidak bisa dihindari akan berakhir seperti ini. Meski begitu, gelar juara Marquez tidak membatasi performa saya. Saya selalu percaya pada kemampuan saya," katanya.

Menurut Bagnaia, Marc Marquez memang unggul tahun ini karena ia adalah satu-satunya pembalap yang selalu kompetitif. Ia mengaku ingin kembali ke performa terbaiknya agar bisa bertarung dengan Marquez.

"Meski tidak mudah, saya pikir Marc belum memberikan 100 persen. Terkadang dia sudah, tapi saya ingin kembali ke performa terbaik saya. Jika melihat waktu balapan musim ini, banyak kali ia lebih lambat. Jadi saya rasa kami bisa bertarung dengan baik."

Bantuan Stoner dan Poggiali dalam Tes

Bagnaia juga membahas bantuan dari Casey Stoner dan Manuel Poggiali selama tes di Misano. Ia mengapresiasi sudut pandang baru yang diberikan oleh legenda Australia tersebut kepada para teknisi Ducati.

"Saya rasa ini bagus karena memberikan sudut pandang yang berbeda kepada teknisi dan insinyur. Casey dan Manuel bekerja keras, mereka datang ke garasi dan memberikan saran yang sama. Namun, adanya Casey, yang merupakan orang dari luar Ducati, sangat membantu karena ia memberikan perspektif yang berbeda. Kami juga sempat berdiskusi beberapa hari setelahnya, dan itu sangat berguna," ujarnya.

Mengenai apakah bantuan ini bersifat teknis, Bagnaia menjelaskan bahwa ini lebih tentang pandangan menyeluruh.

"Tidak, ini bukan sekadar sudut pandang teknis. Saya melihat dengan jelas apa yang dilakukan motor saya. Casey sangat peka dalam semua aspek, dan apa yang dia katakan di garasi benar-benar mencerminkan apa yang dilakukan motor saya. Manuel juga memberikan pandangan yang sama. Saya pikir ini sangat berguna jika Anda mendengarkan mereka. Karena ini adalah sudut pandang yang berbeda, dan para insinyur hanya melihat data dan mendengarkan rider, tetapi mereka tidak berada di atas motor, berkendara," tutupnya.