
Informasi Terbaru Mengenai Superbank dan Kemungkinan IPO
Beberapa waktu terakhir, beredar kabar yang menyebutkan bahwa PT Super Bank Indonesia, sebuah perusahaan bank digital yang terafiliasi dengan Grup Emtek dan Grab, sedang mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Kabar ini muncul setelah sebuah tangkapan layar dari sistem e-IPO beredar di media sosial. Namun, informasi tersebut kemudian dibantah oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa saat ini tidak ada aktivitas book building maupun offering yang sedang berlangsung di sistem e-IPO terkait perusahaan Superbank. "Saat ini perusahaan sebagaimana tangkapan layar [Superbank] tidak sedang melakukan book building ataupun offering di sistem e-IPO," ujar Nyoman dalam pernyataan resmi.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa BEI tidak mengelola sistem e-IPO 'bayangan'. Hanya satu-satunya link resmi yang bisa digunakan untuk mengakses sistem e-IPO adalah melalui alamat website www.e-ipo.co.id. Sampai saat ini, tidak ada nama Superbank yang tercantum dalam daftar pre-effective, book building, atau offering di sistem tersebut.
Struktur Pemegang Saham Superbank
Hingga 15 Agustus 2025, pemegang saham mayoritas Superbank adalah PT Elang Media Visitama yang memiliki kepemilikan sebesar 31,11%. Selanjutnya, PT Kudo Teknologi Indonesia dengan porsi 19,16%, GXS Bank Pte. Ltd. sebesar 12%, dan A5-DB Holdings Pte. Ltd. sebesar 11,52%.
PT Elang Media Visitama merupakan induk usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), yang dimiliki oleh pendiri Emtek, Eddy K. Sariaatmadja, dengan porsi kepemilikan sebesar 21,89%. Sementara itu, PT Kudo Teknologi Indonesia, GXS Bank Pte. Ltd., dan A5-DB Holdings Pte. Ltd. adalah bagian dari jaringan perusahaan yang berada di bawah AA Holdings Inc. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh Grab Holdings Limited.
Pendiri Grab, Anthony Tan Ping Yeow, adalah pemilik AA Holdings Inc. dengan porsi kepemilikan sebesar 3,7%.
Sejarah Perubahan Nama dan Perkembangan Superbank
Sebelum berganti nama menjadi Superbank, entitas ini dikenal dengan nama PT Bank Fama International Tbk. (FAMA). Pada akhir 2020, Bank Fama sempat merencanakan IPO dengan melepas 24% saham dalam rentang harga Rp298 hingga Rp328. Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.
Perubahan nama dari Bank Fama menjadi Superbank terjadi pada awal 2023. Proses perubahan ini juga disertai dengan pemindahan kantor pusat ke Jakarta, serta pembukaan cabang di Jakarta dan Bandung. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 di Bandung.
Catatan Penting
Berita ini disajikan hanya sebagai informasi umum. Tidak ada maksud untuk mengajak pembaca melakukan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!