
Strategi BGN untuk Meningkatkan Penyerapan Anggaran MBG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, telah merancang berbagai strategi agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu menyerap anggaran besar sebesar Rp335 triliun pada tahun 2026. Langkah ini diambil mengingat realisasi penyerapan anggaran MBG tahun ini masih rendah dibandingkan pagu anggaran sebesar Rp71 triliun.
“Mulai tahun depan, pada hari pertama, kita akan menyerap anggaran sebesar Rp1,2 triliun per hari. Jadi, penyerapan anggaran tahun depan sudah tidak menjadi masalah. Bahkan, kemungkinan besar penyerapan akan konsisten sebesar Rp1,2 triliun per hari,” jelas Dadan saat ditemui di Kantor BGN.
Target yang Harus Dicapai Hingga Akhir Tahun Ini
Pihak BGN memiliki beberapa target yang harus dicapai hingga akhir tahun ini. Salah satunya adalah jumlah penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang. Selain itu, pembangunan 25.400 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah aglomerasi dan 6.000 SPPG di wilayah terpencil juga menjadi prioritas utama.
Dadan menjelaskan bahwa jika target-target tersebut tercapai, maka percepatan penyerapan anggaran tahun depan tidak dapat diragukan lagi. “Jika kita berhasil memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat di akhir tahun ini, maka itu akan menjadi pencapaian besar,” ujarnya.
Proyeksi Penyerapan Anggaran di September dan Oktober
Dadan juga memberikan proyeksi terkait penyerapan anggaran hingga pertengahan Oktober 2025. Ia menyatakan bahwa penyerapan anggaran diperkirakan mencapai Rp4,5 triliun. Jika sesuai prediksi, total penyerapan bisa mencapai Rp13,8 triliun. Namun, proyeksi ini masih belum mencapai setengah dari pagu awal.
Berdasarkan data terkini hingga Jumat (26/9/2025), realisasi serapan MBG telah mencapai Rp19,3 triliun, sedikit di atas target bulan September sebesar Rp19 triliun. BGN bahkan memproyeksikan total serapan bulan ini bisa menembus Rp21,2 triliun. “Target September sudah terlampaui. Kami perkirakan realisasi bulan ini akan lebih tinggi Rp2,2 triliun dari estimasi,” kata Dadan.
Komentar Menkeu Purbaya tentang Penyerapan Anggaran
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk memastikan penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga berjalan optimal. Ia mengakui awalnya menilai penyerapan anggaran di BGN masih rendah. Namun, setelah melakukan pertemuan dengan Kepala BGN Dadan Hindayana, Purbaya melihat adanya perkembangan positif.
“Saya pikir penyerapannya rendah, tapi ternyata lebih bagus dari yang saya perkirakan, dan program BGN terhadap perekonomian cukup signifikan,” tegasnya.
Melihat perkembangan terkini, Purbaya menyebut Kepala BGN meminta tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun untuk memenuhi kebutuhan program hingga akhir tahun. “Anggarannya sudah ada, jadi tinggal digeser saja, tidak ada masalah,” katanya.
Purbaya menekankan bahwa pemantauan langsung di lapangan menjadi langkah penting untuk memastikan anggaran benar-benar terserap sesuai peruntukan. Evaluasi juga akan terus dilakukan secara berkala agar efektivitas penggunaan anggaran tetap terjaga.
“Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi. Betul tidak dia bisa menyerap? Kalau betul ya kita beri tambahan, kalau tidak ya kita potong,” ujar Purbaya.
Kunjungan Purbaya ke kantor BGN dilakukan pada pukul 15.00 WIB dan disambut langsung oleh Kepala BGN Dadan Hindayana.
Isu Keracunan Massal yang Menghiasi Program MBG
Beberapa waktu lalu, terjadi insiden keracunan massal terhadap korban MBG yang terkontaminasi bakteri. Sebanyak 5.914 korban mengalami keracunan akibat konsumsi makanan yang tidak layak. Hal ini memicu penutupan 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai tindakan darurat.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui kesalahan dalam penyediaan makanan dan memohon maaf kepada para korban. Insiden ini menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk lebih teliti dalam menjalankan program MBG agar tidak terulang kembali.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!