/data/photo/2023/03/03/6401e0d45cbbb.jpg)
Peristiwa Menegangkan di Bank BUMN Kabupaten Gowa
Pada hari Kamis (25/9/2025) pagi, sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di salah satu bank BUMN yang berada di wilayah Kabupaten Gowa. Seorang anggota TNI dengan inisial Praka SI tiba-tiba memasuki bank tersebut sambil membawa senapan laras panjang. Kejadian ini langsung memicu keresahan di sekitar lokasi.
Praka SI datang pada pukul 09.30 WITA dan mengenakan topi serta masker untuk menutupi wajahnya. Ia juga membawa ransel dan langsung masuk ke ruang lobi bank yang sedang ramai dengan nasabah. Saat itu, ia mulai berteriak mencari petugas bank sambil mengacungkan senjata api yang ia bawa.
Beberapa warga yang mencoba untuk menenangkan situasi justru diancam oleh pelaku. Keadaan semakin memburuk ketika empat anggota Intel Kodim 1409/Gowa tiba untuk mengamankan pelaku. Namun, saat melihat kehadiran petugas, Praka SI justru mengarahkan senjata dan melepaskan beberapa tembakan ke pos sekuriti bank. Hal ini menyebabkan terjadinya perkelahian antara pelaku dan petugas.
Meskipun kejadian ini tidak menimbulkan korban luka, banyak nasabah yang panik dan langsung berhamburan keluar dari bank. Petugas kemudian berhasil mengamankan pelaku dan menyita beberapa barang bukti, termasuk satu pucuk senapan SS1 V1, 86 butir amunisi tajam, satu magazen, sebuah ransel, dan charger ponsel.
Setelah diamankan, Praka SI diserahkan ke Pasi Pam Divisi 3 Kostrad untuk dievakuasi ke Markas Divisi 3 Kostrad, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Di sana, ia akan menjalani proses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa insiden ini terjadi di Bank BRI dan bahwa anggota Intel Kodim yang bertugas melakukan pengamanan. Heri juga menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai satuan untuk menangani situasi ini.
Hingga berita ini diturunkan, motif atau penyebab utama dari tindakan Praka SI masih belum diketahui. Beberapa informasi yang beredar menyebutkan bahwa pelaku mungkin mengalami masalah ekonomi atau terlilit utang pinjaman online. Namun, hal ini belum dapat dipastikan secara resmi.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting tentang bagaimana kondisi psikologis seseorang bisa memengaruhi tindakan mereka, terutama jika ada tekanan ekonomi atau masalah pribadi yang tidak terselesaikan. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan pentingnya pengawasan dan pemantauan terhadap anggota militer, terutama dalam situasi yang bisa memicu tindakan impulsif.
Sebagai langkah pencegahan, pihak militer dan instansi terkait perlu meningkatkan koordinasi dalam menangani kasus-kasus serupa. Dengan demikian, potensi ancaman terhadap masyarakat dan keamanan institusi bisa diminimalisir.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!