Rupiah Tertekan di Rp 16.745 per Dolar AS pada Hari Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis, 25 September 2025. Berdasarkan data dari Bloomberg pukul 12.13 WIB, rupiah di pasar spot melemah sebesar 0,36% menjadi Rp 16.745 per dolar AS. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (24/9), rupiah sempat menguat tipis sebesar 0,02% menjadi Rp 16.685 per dolar AS.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan bahwa pada pagi hari ini, rupiah sempat melemah hingga mencapai level Rp 16.758 per dolar AS. Menurutnya, pelemahan ini dipengaruhi oleh berbagai sentimen baik dalam maupun luar negeri.

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Rupiah

Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi pergerakan rupiah adalah ketegangan politik di Eropa yang semakin memanas. Hal ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan nada yang lebih agresif terhadap Rusia. Dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Trump memberikan peringatan kepada negara-negara agar tidak terus membeli minyak Rusia. Ia juga menyatakan bahwa Washington sedang mempertimbangkan sanksi terkait energi dari Rusia.

Pernyataan tersebut menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global, yang berdampak pada pelemahan rupiah. Kecemasan terhadap potensi sanksi terhadap Rusia meningkatkan risiko geopolitik, sehingga investor cenderung memilih aset yang lebih aman, seperti dolar AS.

Faktor Internal yang Turut Mempengaruhi

Di sisi lain, sentimen domestik juga turut berkontribusi terhadap pelemahan rupiah. Ibrahim menjelaskan bahwa Bank Indonesia (BI) saat ini terus melakukan intervensi di pasar NDF (Non-Deliverable Forward). Namun, spekulasi yang sangat besar di pasar internasional atau NDF membuat BI kesulitan dalam menjalankan intervensi tersebut.

“Di zaman sekarang, intervensi yang dilakukan BI di pasar internasional tidak efektif. Artinya spekulasi di pasar internasional begitu kuat sehingga intervensi yang dilakukan BI justru sia-sia,” ujar Ibrahim.

Ia memproyeksikan bahwa rupiah akan ditutup melemah pada hari Kamis, 25 September 2025, dengan rentang harga antara Rp 16.680 hingga Rp 16.730 per dolar AS. Proyeksi ini didasarkan pada situasi pasar yang masih fluktuatif dan tekanan dari berbagai faktor eksternal maupun internal.

Perkembangan Pasar Keuangan

Selain itu, kondisi pasar keuangan di Indonesia juga sedang menghadapi tantangan. Kenaikan suku bunga di beberapa negara maju, khususnya AS, telah memengaruhi aliran modal ke pasar-pasar berkembang seperti Indonesia. Investor cenderung mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih stabil, seperti obligasi AS, yang menambah tekanan terhadap rupiah.

Di sisi lain, BI juga harus memastikan stabilitas nilai tukar rupiah sambil tetap menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter yang tepat menjadi kunci untuk mencegah pelemahan yang berlebihan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada hari Kamis disebabkan oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Ketegangan politik di Eropa, pernyataan Trump tentang Rusia, serta spekulasi di pasar internasional berkontribusi pada penurunan nilai tukar rupiah. Sementara itu, intervensi BI di pasar NDF belum mampu mengatasi tekanan spekulatif yang sangat kuat. Dengan demikian, proyeksi pelemahan rupiah pada akhir hari ini cukup realistis.