Misteri Urutan Berpidato Prabowo di Sidang Umum PBB

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Sidang Majelis Umum PBB yang Menjadi Perhatian Dunia

PBB akan menggelar sesi ke-80 Sidang Majelis Umum di New York, Amerika Serikat. Acara ini menjadi momen penting bagi para pemimpin negara-negara di seluruh dunia untuk menyampaikan pandangan mereka terkait isu-isu global. Salah satu tokoh yang hadir adalah Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang akan berpidato pada hari Selasa (23/9) pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB.

Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Indonesia akan menegaskan perannya sebagai pemimpin dari Global South dengan menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia yang lebih adil dan inklusif. Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin aktif dalam membahas isu-isu global yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dunia.

Urutan Berpidato dan Kesempatan Baru

Prabowo akan menjadi pembicara ketiga dalam Sidang Majelis Umum tersebut. Ia akan berpidato setelah Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Hal ini menjadi pertama kalinya Indonesia mendapatkan giliran awal untuk berbicara dalam sidang ini. Sebelumnya, Brasil dan AS sering kali mendapat urutan pertama dan kedua berbicara.

Kehadiran Prabowo dalam acara ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia semakin diperhitungkan dalam forum internasional. Dengan pidatonya, Indonesia dapat memberikan kontribusi nyata dalam membahas isu-isu global yang relevan dengan kepentingan negara-negara berkembang.

Isu Palestina dan Pengakuan Negara

Salah satu isu utama yang kemungkinan besar akan dibahas dalam Sidang Majelis Umum adalah pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat. Beberapa negara seperti Inggris, Australia, Portugal, dan Kanada telah mengumumkan pengakuan atas Palestina. Sementara itu, Prancis juga rencananya akan mengakui negara Palestina dalam sidang ini.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendorong perdamaian di kawasan Timur Tengah. Meski mendapat kecaman dari Israel, Macron tetap mempertahankan pendiriannya. Ia menekankan komitmennya terhadap perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak bisa hadir secara langsung karena penolakan AS untuk memberikan visa. Untuk mengatasi hal ini, Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang memungkinkan Abbas menyampaikan pidato melalui rekaman video.

Tema Utama Sidang Majelis Umum

Setiap tahun, Sidang Majelis Umum memiliki tema utama yang menjadi fokus diskusi. Tahun ini, tema yang diambil adalah: "Bersama Lebih Baik: 80 Tahun dan Lebih untuk Perdamaian, Pembangunan, dan Hak Asasi Manusia." Para pemimpin negara-negara dapat membahas tema ini secara singkat sebelum beralih ke topik-topik lain yang mereka anggap penting.

Selain isu Palestina, beberapa topik lain yang kemungkinan akan muncul dalam sidang ini antara lain situasi di Ukraina, Iran, Suriah, Sudan, ketegangan antara AS dan Venezuela, perubahan iklim, serta isu gender. Topik-topik ini mencerminkan kompleksitas tantangan global yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini.

Peran Indonesia dalam Forum Internasional

Dengan partisipasinya dalam Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia menunjukkan komitmen untuk terlibat aktif dalam upaya menciptakan dunia yang lebih adil dan damai. Pidato Presiden Prabowo akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyampaikan visi dan kontribusinya dalam membahas isu-isu global yang sangat relevan dengan kepentingan bangsa-bangsa di dunia.

Melalui forum ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai negara yang peduli terhadap masalah-masalah global dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mencapai tujuan bersama.