Harga Perak Terkait Emas, Ini Prediksi Akhir Tahun 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Harga Perak Diproyeksikan Naik di Tengah Kenaikan Harga Emas Dunia

Harga perak kembali mengalami peningkatan yang signifikan, seiring dengan kenaikan harga emas dunia. Pada Senin (22/9/2025) pukul 17.25 WIB, berdasarkan data dari Trading Economic, harga perak mencapai US$ 43,758 per troi ons, meningkat sebesar 1,59% dalam sehari. Dalam satu tahun terakhir, harga perak melonjak hingga 42,02%.

Pengamat komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyampaikan bahwa para investor mulai memperhatikan perak sebagai alternatif investasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga emas dunia, sehingga banyak investor beralih ke logam mulia lainnya seperti perak.

“Perak menjadi pilihan investasi saat ini karena harga emas yang sangat mahal. Saat emas naik, orang cenderung mencari alternatif lain, dan perak menjadi salah satunya,” ujar Ibrahim.

Menurutnya, spekulasi terhadap harga perak lebih rendah dibandingkan emas. Meskipun kenaikan harga perak cukup cepat, penurunan harganya tidak terlalu signifikan. Ia menilai, persentase kenaikan harga perak relatif lebih besar dibandingkan emas.

Ibrahim juga menjelaskan bahwa pergerakan harga perak ke depan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sentimen geopolitik di wilayah Timur Tengah dan Eropa, serta spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh The Fed. Selain itu, isu perang dagang juga turut memengaruhi dinamika pasar.

“Di sisi lain, permintaan terhadap perak meningkat, sedangkan pasokannya terbatas. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara supply dan demand,” tambah Ibrahim.

Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, juga memberikan pandangan serupa. Menurutnya, harga perak merespons positif terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dunia, khususnya The Fed dan nilai tukar dolar AS.

Lukman menjelaskan bahwa secara historis, harga perak idealnya memiliki rasio 1:50 terhadap harga emas. Namun, pada masa lalu, rasio tersebut pernah mencapai sekitar 1:100. Saat ini, rasio tersebut berada di sekitar 1:85.

“Meskipun rasio ini masih jauh dari angka ideal, baik emas maupun perak diperkirakan akan terus naik. Namun, kenaikan perak diperkirakan lebih kuat dibandingkan emas,” jelas Lukman.

Berdasarkan proyeksi Ibrahim, harga perak hingga akhir tahun dapat mencapai US$ 47 per troi ons. Sementara itu, Lukman memproyeksikan harga perak akan mencapai US$ 50 per troi ons pada akhir tahun ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Perak

Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga perak antara lain:

  • Sentimen Geopolitik: Ketegangan di wilayah Timur Tengah dan Eropa dapat memicu fluktuasi harga.
  • Kebijakan Moneter Bank Sentral: Penurunan suku bunga oleh The Fed dan bank sentral lainnya berdampak langsung pada harga komoditas.
  • Permintaan dan Pasokan: Permintaan yang tinggi namun pasokan yang terbatas memengaruhi harga.
  • Perang Dagang: Isu perang dagang dapat memengaruhi sentimen pasar dan arah harga.

Dengan kondisi pasar yang dinamis, harga perak terus menjadi perhatian investor. Proyeksi kenaikan harga perak hingga akhir tahun ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat, terlebih jika faktor-faktor di atas terus mendukung kenaikan harga.