
IHSG Tembus Rekor Baru, Investor Optimis Tren Positif Berlanjut
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam perdagangan Rabu, 24 September 2025. Indeks ini berhasil melonjak sebesar 1,06% dan berada di level 8.125,2. Angka ini bukan hanya sekadar angka biasa, tetapi menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah bursa saham Indonesia. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor baik lokal maupun asing terhadap prospek ekonomi Indonesia yang masih kuat.
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan IHSG adalah arus dana asing yang masuk secara deras. Pada hari itu, net buy asing mencapai Rp5,55 triliun, yang merupakan angka terbesar kedua sepanjang tahun 2025. Angka ini hanya kalah dari pencapaian pada 15 September lalu yang mencapai Rp10,47 triliun. Sentimen positif dari investor global menjadi pendorong tambahan bagi kenaikan IHSG.
Target IHSG yang Masih Bisa Naik
Banyak analis optimis bahwa IHSG belum akan berhenti di level saat ini. Senior Market Analyst Mirae Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, memprediksi bahwa target IHSG bisa mencapai level 8.246. Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor penting, seperti potensi The Fed untuk menurunkan suku bunga kembali dan kebijakan moneter dalam negeri. Salah satunya adalah distribusi likuiditas sebesar Rp200 triliun lewat perbankan BUMN yang diharapkan dapat menjadi booster konsumsi masyarakat.
Beberapa analis lain juga memberikan prediksi serupa dengan kisaran resistance di antara 8.200 hingga 8.246. Namun, tetap ada risiko jika IHSG turun di bawah support di level 7.940. Dalam hal ini, koreksi bisa saja terjadi. Meski euforia sedang tinggi, investor tetap perlu waspada dan tidak lengah.
Faktor yang Memicu Kenaikan IHSG
Kenaikan IHSG kali ini tidak lepas dari kombinasi beberapa faktor. Pertama, sentimen positif dari kebijakan moneter baik global maupun domestik. Kedua, arus dana asing yang masuk secara deras ke pasar saham Indonesia. Ketiga, saham-saham unggulan di sektor keuangan, konsumer primer, dan manufaktur yang menjadi motor penggerak utama.
Namun, meskipun tren positif terlihat jelas, pasar saham Indonesia tetap menghadapi beberapa risiko. Pelaku pasar masih menantikan arah kebijakan suku bunga The Fed yang selalu menjadi faktor penentu global. Selain itu, harga komoditas seperti minyak dan CPO yang sedang melemah bisa menjadi ancaman bagi sektor energi dan perkebunan.
Tantangan dan Peluang di Tengah Euforia
Meski IHSG berhasil mencetak rekor baru di level 8.125,2, peluang untuk naik lebih tinggi masih terbuka. Dengan adanya ekspektasi kebijakan suku bunga yang ramah pasar dan dorongan likuiditas pemerintah, IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan tren positifnya.
Namun, investor tetap perlu mempersiapkan diri. Dinamika global masih bisa memengaruhi pasar sewaktu-waktu. Jika tren ini terus berlanjut, 2025 bisa menjadi tahun emas bagi pasar saham Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai faktor positif, masa depan bursa saham Tanah Air tampak cerah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!