
Inisiatif Co-Branding Kartu Mahasiswa Berbasis Syariah
Bank Muamalat Indonesia Tbk mengumumkan peluncuran kartu tanda mahasiswa (KTM) yang merupakan hasil kolaborasi dengan dua universitas ternama di Jawa Timur, yaitu Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Brawijaya (UB). Peluncuran ini dilakukan dalam rangkaian Synergy Roadshow 2025 di Vasa Hotel Surabaya, pada Kamis (25/9/2025).
Kartu ini dirancang sebagai identitas akademik sekaligus alat transaksi keuangan berbasis syariah yang aman dan cepat. Selain itu, kartu ini juga bisa menjadi simbol alumni atau memorabilia bagi para lulusan setelah menyelesaikan studi mereka.
Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, menjelaskan bahwa tujuan utama dari inisiatif ini adalah memudahkan mahasiswa dalam melakukan transaksi keuangan sesuai prinsip syariah. Ia menekankan bahwa generasi Z saat ini sangat teknologi-savvy, sehingga penggunaan kartu berbasis digital akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi.
Fokus pada Digitalisasi dan Literasi Keuangan
Bank Muamalat menempatkan digitalisasi sebagai prioritas utama. Dengan layanan digital yang praktis dan aman, perusahaan berharap mampu meningkatkan inklusi keuangan syariah di kalangan mahasiswa. Hal ini juga bertujuan untuk memperkuat pengalaman pengguna dalam menggunakan layanan perbankan syariah.
Selain itu, pihak universitas juga menyambut baik inisiatif ini. Ilhamudiin S.Psi., MA, Perwakilan Rektorat UB, menyebutkan bahwa kerja sama ini bukan hanya sekadar administratif, tetapi juga mencerminkan semangat dan komitmen untuk memperluas akses keuangan syariah. Ia menilai bahwa adanya co-branding memberikan nilai tambah bagi mahasiswa, terutama dalam hal literasi finansial.
Universitas Brawijaya memiliki populasi mahasiswa yang cukup besar, yaitu hampir 80.000 orang. Lebih dari 80 persen dari jumlah tersebut adalah muslim, dengan banyak di antaranya berasal dari pondok pesantren atau madrasah. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan agar mahasiswa lebih sadar akan manajemen keuangan mereka.
Sinergi yang Berkelanjutan
Synergy Roadshow 2025 tidak hanya berfokus pada peluncuran KTM, tetapi juga menjadi ajang konsolidasi Bank Muamalat bersama para pimpinan cabang dan regional head. Forum ini membahas strategi bisnis serta capaian kinerja perusahaan.
Dalam semester pertama tahun 2025, Bank Muamalat mencatat pertumbuhan positif di segmen pembiayaan konsumer sebesar Rp3,4 triliun. Produk seperti Prohajj Plus, KPR iB Hijrah, multiguna, dan Solusi Emas Hijrah mengalami peningkatan signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Per 30 Juni 2025, total pembiayaan Bank Muamalat tercatat sebesar Rp17,5 triliun, dengan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp44,8 triliun. Total aset perusahaan juga telah melebihi angka Rp60,6 triliun, sementara laba sebelum pajak mencapai Rp10,8 miliar.
Imam Teguh Saptono menegaskan bahwa transformasi bisnis Bank Muamalat sudah berada di jalur yang benar. Pihaknya berkomitmen untuk terus berkembang secara sehat dan berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah internalisasi maqashid syariah dalam seluruh aktivitas perbankan, termasuk peningkatan iman, menjaga lingkungan, kecerdasan finansial, keberlanjutan ekonomi, serta kesejahteraan sosial.
Visi Bank Muamalat: Menjadi Jalan Hijrah Menuju Berkah
Visi Bank Muamalat adalah menjadi "jalan hijrah menuju berkah". Ini menjadi panduan utama perusahaan dalam konsisten kembali pada misinya sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Dengan inisiatif seperti co-branding KTM ini, Bank Muamalat menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi dan mendorong pengembangan keuangan syariah di kalangan generasi muda.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!