
Pertumbuhan Pembiayaan UMKM di Perbankan Syariah Tampak Menggembirakan
Di tengah perlambatan pertumbuhan kredit UMKM secara keseluruhan di sektor perbankan, beberapa bank syariah justru mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam pembiayaan kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Hal ini menunjukkan bahwa meski kondisi ekonomi masih menghadapi tantangan, sejumlah lembaga keuangan syariah tetap mampu memberikan dukungan yang kuat bagi UMKM.
Kondisi Umum Penyaluran Kredit UMKM
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pada bulan Agustus 2025, pertumbuhan kredit untuk UMKM hanya sebesar 1,3% secara tahunan (YoY). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 1,8%. Selain itu, kredit skala mikro dan menengah juga mengalami kontraksi masing-masing sebesar 3,4% dan 0,8% YoY. Total penyaluran kredit UMKM di bulan tersebut mencapai Rp 1.494,5 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, jika dilihat dari perspektif jangka panjang, pertumbuhan kredit UMKM di bulan Agustus 2024 mencapai 4,3% YoY. Pada saat itu, kredit skala mikro tumbuh lebih tinggi, yakni sebesar 5,6% YoY. Meski demikian, kondisi saat ini menunjukkan perlambatan yang cukup signifikan.
Pertumbuhan Pembiayaan di Bank Syariah
Meskipun terjadi perlambatan di sektor perbankan umum, sejumlah bank syariah mencatatkan pertumbuhan yang positif. PT Bank BCA Syariah misalnya, mencatatkan pertumbuhan pembiayaan UMKM sebesar 14% YoY pada Agustus 2025, dengan nilai mencapai Rp 922 miliar. Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) juga meningkat sebesar 6,8%, mencapai Rp 3,3 triliun.
Direktur BCA Syariah, Pranata, menjelaskan bahwa sektor perdagangan menjadi subsektor yang paling mendominasi dalam pembiayaan UMKM. Namun, pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong pembiayaan di berbagai sektor lain. Hingga akhir tahun, fokus utama adalah memenuhi permintaan pasar, bukan sekadar mengejar pertumbuhan yang tinggi. Meski begitu, Pranata tetap optimis bahwa pertumbuhan pembiayaan UMKM bisa mencapai dua digit.
Selain BCA Syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mencatatkan pertumbuhan dua digit pada pembiayaan UMKM. Pada Juni 2025, total pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp 52 triliun, sementara Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial BSI mencapai Rp 98,5 triliun dengan pertumbuhan 11% YoY. Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, menyebutkan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan perhatian besar BSI terhadap UMKM. Saat ini, BSI memiliki sekitar 4.722 nasabah UMKM binaan.
Pertumbuhan Pembiayaan di Bank BJB Syariah
PT Bank BJB Syariah bahkan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan UMKM yang mencapai tiga digit. Direktur Utama BJB Syariah, Arief Setyahadi, menyampaikan bahwa penyaluran kredit UMKM meningkat sebesar 218% dibandingkan posisi Desember 2024. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah penyaluran KUR Syariah.
Arief menekankan bahwa sektor pendidikan, kesehatan, perdagangan, penyediaan akomodasi, makanan, dan pertanian menjadi prioritas dalam pembiayaan UMKM. Namun, pihaknya cenderung selektif dalam menyalurkan dana di sektor pertambangan, perikanan, peternakan, kesenian, jasa, dan real estate.
Dia memprediksi bahwa pertumbuhan pembiayaan UMKM akan terus berjalan lancar seiring dengan semakin luasnya pangsa pasar yang dapat diakses oleh pelaku usaha. Target pertumbuhan hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 15%.
Faktor yang Mendorong Pertumbuhan Pembiayaan UMKM di Bank Syariah
Menurut Sutan Emir Hidayat, Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), pertumbuhan pembiayaan UMKM di bank syariah disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan syariah. Tingkat literasi keuangan syariah pun meningkat, mencapai 43% pada tahun 2025.
Selain itu, kebijakan strategis yang diterapkan oleh bank-bank syariah juga turut berkontribusi. Banyak bank syariah memiliki rencana bisnis yang menargetkan dan mendukung UMKM. Dengan kondisi ini, Sutan memproyeksikan bahwa pertumbuhan pembiayaan UMKM di bank syariah akan terus berlanjut, asalkan fokus pada penyaluran dana kepada UMKM tetap dilakukan secara konsisten.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!