
Peringkat IDA untuk PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) Ditetapkan Stabil
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menetapkan peringkat IDA untuk PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) serta Obligasi Shelf Registration I dan II yang masih beredar. Prospek peringkat korporasi PALM dinyatakan stabil, menggambarkan kualitas kredit yang kuat dari portofolio investasi perusahaan.
Peringkat ini didasarkan pada beberapa faktor utama. Pertama, portofolio investasi PALM memiliki kualitas yang baik. Kedua, kebijakan keuangan perusahaan tergolong konservatif. Ketiga, langkah-langkah likuiditas yang diambil oleh PALM cukup kuat. Meskipun demikian, ada beberapa batasan dalam peringkat ini, seperti konsentrasi portofolio investasi yang tinggi dan pendapatan berulang yang masih rendah.
Salah satu instrumen utang yang akan jatuh tempo adalah Obligasi Shelf Registration II Fase III/2024 Seri A senilai Rp 512,29 miliar. Jatuh tempo obligasi ini ditetapkan pada 25 September 2025. Untuk melunasi instrumen tersebut, PALM merencanakan penggunaan kombinasi dana internal dan eksternal. Saat ini, posisi kas perusahaan mencapai Rp 88,1 miliar, sementara sisa fasilitas kredit bergulir sekitar Rp 1,4 triliun.
Selain itu, nilai saham PALM di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada akhir Juni 2025 mencapai Rp 2,7 triliun. Hal ini menjadi salah satu penunjang pelunasan utang yang akan jatuh tempo.
Pefindo menyatakan bahwa peringkat PALM dapat dinaikkan jika terjadi peningkatan signifikan dalam diversifikasi profil perusahaan. Misalnya, dengan menambahkan investasi yang memiliki kualitas kredit lebih kuat. Selain itu, peningkatan pendapatan berulang, baik dari dividen maupun biaya lainnya, juga bisa menjadi faktor pemicu peningkatan peringkat. Namun, investasi baru harus tetap sesuai dengan kebijakan keuangan konservatif dan strategi investasi perusahaan.
Sebaliknya, jika struktur modal atau langkah perlindungan arus kas perusahaan memburuk secara signifikan, maka peringkat dapat diturunkan. Penurunan ini bisa disebabkan oleh rencana pembiayaan yang terlalu agresif atau penurunan nilai portofolio investasi secara besar-besaran. Turunnya harga komoditas bisa menjadi penyebab penurunan harga saham perusahaan-perusahaan dalam portofolio PALM.
Pefindo juga mengingatkan bahwa tekanan negatif bisa datang dari akuisisi investasi pada entitas dengan kualitas kredit yang lebih lemah. Hal ini akan berdampak buruk pada kualitas kredit keseluruhan portofolio PALM.
Sejarah dan Struktur Pemegang Saham
PALM didirikan pada tahun 2006 dengan nama PT Provident Agro. Perusahaan kemudian tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. Pada Agustus 2022, perusahaan berganti nama menjadi PT Provident Investasi Bersama Tbk.
Hingga 30 Juni 2025, struktur pemegang saham PALM terdiri dari beberapa pihak. PT Provident Capital Indonesia memiliki 58,02% saham berdasarkan hak suara. Sementara itu, Garibaldi Thohir memiliki 19,90%, Winato Kartono 7,79%, Hardi Wijaya Liong 5,32%, Tri Boewono 0,42%, dan sisanya sebesar 8,55% dimiliki oleh publik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!