
Perjalanan Kesehatan Mental yang Penuh Tantangan
Kesehatan mental sering kali dianggap sebagai topik yang penuh stigma, terutama bagi perempuan. Padahal, menurut American Psychiatric Association, sekitar 30% orang akan mengalami gangguan kecemasan setidaknya sekali dalam hidupnya. Pengalaman ini juga dialami oleh Felicia Kawilarang, mantan Chief Marketing Officer (CMO) Halodoc, yang kini hadir dengan inisiatif baru melalui platform Ryse and Shyne.
Platform untuk Perempuan yang Ingin Pulih dan Tumbuh
Ryse and Shyne diluncurkan pada Mei 2025 dan menjadi ruang aman bagi perempuan yang ingin pulih, tumbuh, serta merasa tidak sendirian dalam perjalanan kesehatan mental mereka. Bagi Felicia, platform ini bukan hanya sekadar proyek, tetapi hasil dari perjalanan panjangnya menghadapi kecemasan hingga depresi di usia dewasa.
Masa Kecil yang Penuh Kecemasan
Felicia mengaku telah mengalami gangguan kecemasan sejak kecil, meski pada saat itu ia belum memahami apa yang sedang terjadi. Ia baru benar-benar memahami kondisinya setelah berkonsultasi dengan ahli saat kuliah, hingga akhirnya mendapatkan diagnosis klinis bahwa ia menderita generalized anxiety disorder. Dari situ, ia belajar mengenali dan mengelola kondisinya.
Namun, hidup kembali menguji Felicia. Saat karier dan hubungan terasa stabil, ia justru menghadapi perubahan besar yang membuatnya kehilangan kendali. Di titik itulah ia jatuh ke fase depresi. “Saya merasa semua rencana hidup yang tersusun rapi tiba-tiba runtuh,” kenangnya.
Awal Mula Ryse and Shyne
Momen pemulihan dari depresi menjadi titik balik bagi Felicia. Ia merasa kesembuhannya harus memiliki makna lebih, bukan hanya untuk dirinya sendiri. Dari situlah lahir Ryse and Shyne, sebuah platform yang bertujuan membantu perempuan merasa aman, berdaya, dan saling mendukung.
“Gangguan kesehatan mental bukanlah aib. Justru dengan penerimaan, kita bisa mulai mengelola kondisi itu dan melangkah menuju pemulihan,” tegas Felicia.
Proses Healing yang Unik untuk Setiap Orang
Bagi Felicia, perjalanan healing setiap orang itu unik. Ada yang cocok dengan meditasi, journaling, atau metode lain. Yang terpenting adalah memberi ruang untuk merasakan, menerima, dan mencintai diri sendiri.
“Kebahagiaan bisa ditemukan lewat momen-momen kecil,” tambahnya.
Lewat Ryse and Shyne, Felicia ingin mengubah pengalamannya menjadi gerakan yang lebih besar. Sebuah ekosistem sehat di mana perempuan Indonesia bisa saling menguatkan.
“Setiap perempuan berhak punya ruang untuk didengar, untuk pulih, dan untuk tumbuh kembali. Tidak ada yang perlu merasa sendirian dalam perjalanan healing mereka,” pungkasnya.
Mengajak Perempuan Hadapi Negative Self-Talk
Ryse and Shyne juga mengajak perempuan untuk menghadapi negative self-talk melalui praktik journaling. Ini merupakan langkah penting dalam proses pemulihan dan peningkatan kesadaran diri.
Komunitas yang Menjadi Ruang Aman
Selain Ryse and Shyne, ada komunitas seperti Sorelle.IDN yang menjadi ruang aman bagi perempuan. Mereka juga menyediakan lingkungan yang mendukung dan saling menguatkan.
Peran Idola K-Pop dalam Isu Kesehatan Mental
Beberapa idol K-Pop juga peduli terhadap isu kesehatan mental dan menjadi ruang aman bagi para penggemarnya. Mereka berbagi pengalaman dan dukungan untuk membantu fans merasa lebih baik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!