Serapan Rendah, BGN Minta Tambahan Anggaran MBG Rp50 Triliun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Permintaan Tambahan Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis

Badan Gizi Nasional (BGN) mengajukan permintaan tambahan anggaran sebesar Rp50 triliun untuk penerapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan di tengah perhatian terhadap rendahnya serapan anggaran dari program prioritas pemerintah. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa permintaan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo memberikan opsi tambahan anggaran dua kali lipat, yaitu sebesar Rp100 triliun.

Namun, Dadan menegaskan bahwa mereka tidak akan mampu memanfaatkan anggaran tambahan sebesar Rp100 triliun. Ia berharap cukup dengan tambahan Rp50 triliun, sementara sisanya dapat digunakan untuk keperluan lain. Respons ini membuat Prabowo terkejut, meskipun ia tetap mendukung langkah BGN dalam menjalankan program MBG.

Dadan menargetkan agar pagu anggaran program MBG sebesar Rp71 triliun yang tercantum dalam APBN 2025 dapat terserap sepenuhnya pada akhir tahun ini. Namun, hingga saat ini, masih ada dana sebesar Rp9,1 triliun yang belum dapat digunakan karena terkunci. Oleh karena itu, BGN terus berupaya untuk mengakses dana tersebut sambil melanjutkan pengajuan tambahan anggaran sebesar Rp50 triliun.

Mengenai wacana relokasi anggaran oleh Menteri Keuangan, Dadan mengatakan bahwa ia tidak merasa khawatir. Hingga tanggal 22 September 2025, BGN mencatat penyerapan anggaran MBG mencapai hampir Rp17 triliun atau sekitar 23,9% dari pagu anggaran 2025. Dadan percaya bahwa BGN tahu bagaimana cara mengelola anggaran yang tersedia dan memastikan program berjalan efektif.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya menyatakan bahwa pihaknya akan mengirim tim dari Kementerian Keuangan untuk membantu percepatan penyerapan anggaran MBG. Jika penyerapan tetap rendah hingga Oktober, maka akan dipertimbangkan untuk merealokasinya ke program pemerintah lain. Purbaya menegaskan bahwa jika penyerapan hanya mencapai sejumlah tertentu, uang tersebut akan dialihkan ke tempat lain, baik untuk mengurangi defisit maupun utang negara.

Purbaya juga mengungkap bahwa Presiden Prabowo setuju dengan rencana relokasi anggaran MBG jika tidak terserap secara optimal. Dalam diskusi yang dilakukannya, Presiden memberikan lampu hijau terkait rencana tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan penggunaan anggaran yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.