
Program Pertanian Organik: Solusi untuk Kesejahteraan Petani dan Lingkungan
Pertanian di Kecamatan Maluk, Benete, dan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat setempat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis telah berdampak negatif pada kesuburan tanah dan produktivitas lahan pertanian. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap keberlanjutan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) meluncurkan ‘Program Pengembangan Pertanian Organik sebagai Penguatan Struktur Nafkah Rumah Tangga Masyarakat Lokal’. Inisiatif ini bertujuan untuk menjawab tantangan utama dari sistem pertanian konvensional dengan memperkenalkan pendekatan budidaya yang lebih sehat, ramah lingkungan, serta berkelanjutan.
Pelatihan sebagai Awal Perubahan
Sebanyak 35 petani dari Desa Maluk dan Desa Benete, termasuk 30% perempuan, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh AMMAN bersama Aliksa Organik SRI. Tema pelatihan mencakup ekologi tanah dan pengelolaan pertanian sehat, ramah lingkungan, serta berkelanjutan. Pelatihan ini dirancang untuk mengubah pola pikir para petani dari ketergantungan pada pupuk kimia menuju praktik pertanian organik yang lebih alami.
Para peserta diberikan pengetahuan tentang peran mikroba dan ekosistem dalam menjaga kesehatan tanah. Materi juga mencakup dampak negatif pestisida serta teknik budidaya organik yang dapat menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi.
“Dulu, kami selalu membeli pupuk kimia. Sekarang, kami belajar membuat pupuk sendiri dari bahan-bahan alami,” kata Syamsudin Majid, salah satu peserta pelatihan dari Desa Maluk. “Pelatihan ini bukan hanya tentang cara bertani, tapi juga memberi harapan bahwa kami bisa lebih mandiri,” tambahnya.
Dampak yang Diharapkan: Sehat, Berdaya, dan Berkelanjutan
Program ini tidak hanya fokus pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga pada hasil nyata. Dalam jangka pendek, AMMAN berharap program ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan pendapatan petani melalui hasil panen yang lebih baik, serta memperkuat kesehatan petani melalui praktik budidaya yang lebih aman.
Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN, menyampaikan bahwa program ini diharapkan memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Selain meningkatkan perekonomian, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas makanan yang dihasilkan, serta memberikan informasi terkini tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Inisiatif AMMAN mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Jamilatun, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting dan bernilai tinggi. “Kami melihat AMMAN melakukan upaya nyata, dan pelatihan ekologi tanah ini sangat fundamental,” ujarnya. “Ini adalah ilmu yang sangat mahal dan penting. Kami berharap para petani dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, karena kami percaya bahwa dengan mengimplementasikan ilmu ini, produksi pertanian mereka akan meningkat dan mendorong ketahanan pangan di daerah kita.”
Membangun Fondasi untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi
Dengan mengedukasi dan memberdayakan petani, AMMAN berupaya menciptakan fondasi yang kuat bagi ketahanan pangan dan ekonomi di Kabupaten Sumbawa Barat dan sekitarnya. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani saat ini, tetapi juga berkontribusi pada generasi mendatang. Dengan mengadopsi metode pertanian organik, petani diharapkan mampu menjaga keberlanjutan sumber daya alam sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!