Devisa Mengalir! 1.512 Perusahaan Hadiri Kawasan Berikat RI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Kawasan Berikat dalam Mendukung Industri Ekspor

Kawasan berikat menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung industri yang berorientasi ekspor. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan terus memperkuat peran kawasan berikat sebagai fasilitas yang mampu meningkatkan daya saing, menarik investasi, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, menjelaskan bahwa kawasan berikat dirancang untuk memberikan stimulus fiskal sekaligus menjaga akuntabilitas negara. Melalui penangguhan bea masuk dan pajak impor atas bahan baku serta barang modal, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi sehingga lebih kompetitif di pasar global.

Hingga Agustus 2025, terdapat 1.512 perusahaan yang beroperasi dengan skema kawasan berikat. Industri ini berhasil menyerap lebih dari 1,83 juta tenaga kerja, berkontribusi sekitar 30 persen terhadap total ekspor nasional, serta menghasilkan devisa sebesar Rp3.140 triliun.

Kawasan Berikat Sebagai Daya Tarik Investasi

Fasilitas kawasan berikat tidak hanya menjadi motor pendorong ekspor, tetapi juga menjadi daya tarik bagi investor. Pada tahun 2024, kawasan berikat mencatatkan investasi sebesar Rp221,53 triliun. Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas fiskal senilai Rp69,63 triliun pada periode yang sama.

Meskipun memberikan insentif besar, Bea Cukai tetap memastikan pengawasan berjalan optimal. Mekanisme seperti manajemen risiko, audit kepabeanan, sistem IT Inventory yang terintegrasi, serta pemantauan melalui CCTV online diterapkan agar seluruh fasilitas yang diberikan dapat terjaga akuntabilitasnya.

Pendekatan ini juga dilengkapi dengan ruang dialog terbuka bersama pelaku industri, agar fasilitas kawasan berikat dimanfaatkan secara maksimal dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku.

Contoh Perusahaan yang Berhasil Menggunakan Fasilitas Kawasan Berikat

PT Long Rich Indonesia adalah salah satu contoh perusahaan yang memanfaatkan fasilitas kawasan berikat dengan baik. Direktur Ekspor Impor PT Long Rich Indonesia, John, menyatakan bahwa fasilitas ini berperan penting dalam menjaga efisiensi produksi. Selain meningkatkan daya saing, fasilitas ini juga membuka lapangan kerja bagi puluhan ribu orang serta menggerakkan ekonomi daerah melalui rantai pasok lokal, transportasi, dan jasa pendukung.

Perusahaan ini merupakan produsen alas kaki internasional yang berpusat di Cirebon. PT Long Rich Indonesia memproduksi berbagai merek ternama seperti Under Armour, New Balance, Adidas, Crocs, ASICS, Brooks, dan On Cloud.

Di tahun 2025, PT Long Rich Indonesia menargetkan ekspor sebesar 32 juta pasang alas kaki dengan nilai 360 juta dolar AS dan kontribusi devisa mencapai 808 juta dolar AS per tahun. Perusahaan ini juga berhasil menyerap 25.520 tenaga kerja pada 2024, dan diperkirakan meningkat hingga 35.000 orang pada akhir 2025.

Selain itu, perusahaan ini juga mendapatkan tambahan investasi senilai Rp425,47 miliar berkat dukungan kawasan berikat.

Peran Kawasan Berikat dalam Pertumbuhan Industri

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB), Iwa Koswara, menilai kawasan berikat sebagai instrumen penting bagi industri karena fasilitas ini tidak hanya memberikan efisiensi, tetapi juga menghadirkan kepastian usaha melalui sistem pengawasan yang transparan.

Perusahaan penerima fasilitas wajib memenuhi persyaratan yang ketat, mulai dari kesiapan administrasi hingga infrastruktur teknologi informasi. Dengan pengelolaan yang akuntabel dan dukungan teknologi, kawasan berikat akan menjadi motor penggerak pertumbuhan industri ekspor Indonesia.

Wilayah kerja Bea Cukai Cirebon menjadi salah satu motor pertumbuhan Kawasan Berikat di Jawa Barat. Hingga September 2025, jumlah perusahaan penerima fasilitas meningkat hampir 77 persen dibanding 2022. Industri sepatu mendominasi dan mencatat devisa ekspor lebih dari Rp15 triliun, sekaligus menyerap lebih dari 112 ribu tenaga kerja serta memicu tumbuhnya sektor usaha pendukung di sekitar kawasan industri.

Dua perusahaan produsen GPS dan paper bag resmi menerima izin kawasan berikat. Sementara itu, cadangan devisa RI turun tipis ke Rp2.456 triliun per Agustus.