
Kemitraan Strategis antara Nvidia dan OpenAI
Nvidia, produsen chip terbesar di dunia, mengumumkan rencana investasi besar-besaran hingga 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.665 triliun (kurs Rp 16.650 per dolar AS) ke perusahaan kecerdasan buatan (AI) ternama, OpenAI. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis yang mempertemukan dua pemain utama dalam perlombaan global AI.
Investasi tersebut akan berbentuk dua transaksi saling terkait. OpenAI akan membayar Nvidia secara tunai untuk membeli chip pusat data, sementara Nvidia akan menanamkan modalnya ke OpenAI dalam bentuk saham non-pengendali. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam memperkuat kerja sama teknologi.
Menurut sumber terdekat OpenAI, pengiriman chip direncanakan mulai akhir 2026. Tahap awal investasi Nvidia senilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 166,5 triliun) akan dimulai setelah kedua perusahaan menandatangani kesepakatan definitif terkait pembelian chip tersebut. Sebelumnya, Nvidia juga pernah mendukung OpenAI melalui pendanaan senilai 6,6 miliar dolar AS.
OpenAI, yang terakhir kali dinilai memiliki valuasi 500 miliar dolar AS (sekitar Rp 8.325 triliun), telah menjalin hubungan erat dengan Microsoft sejak 2023. Kala itu, Microsoft menanamkan modal sebesar 13 miliar dolar AS (sekitar Rp 216,4 triliun) dan memperoleh 49 persen keuntungan dari OpenAI.
Kerja sama ini juga mencakup rencana pembangunan infrastruktur dengan kapasitas minimal 10 gigawatt berbasis chip Nvidia untuk mendukung operasi AI OpenAI. Dengan demikian, infrastruktur komputasi akan menjadi fondasi bagi ekonomi masa depan, serta memberdayakan bisnis dan masyarakat secara luas.
Sam Altman, CEO OpenAI, menyatakan bahwa segalanya dimulai dari komputasi. Ia menekankan bahwa keterbatasan utama OpenAI terletak pada ketersediaan daya komputasi, khususnya jumlah unit pemrosesan grafis (GPU) yang menjadi tulang punggung teknologi AI generatif.
Kesepakatan ini rencananya difinalisasi dalam beberapa pekan mendatang, dengan fase awal implementasi diproyeksikan mulai beroperasi pada paruh kedua 2026. Dengan demikian, kemitraan ini dapat mempercepat pengembangan infrastruktur skala besar yang selama ini dibutuhkan OpenAI.
Langkah Nvidia ini muncul hanya beberapa hari setelah perusahaan tersebut menggelontorkan 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 83,2 triliun) untuk membantu chipmaker Intel yang tengah kesulitan. Saat ini, Nvidia tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai 4 triliun dolar AS (sekitar Rp 66.600 triliun).
Kombinasi antara modal besar Nvidia dan inovasi teknologi OpenAI dipandang sebagai titik balik penting dalam peta persaingan AI global. Kemitraan ini memperkuat dominasi keduanya di tengah meningkatnya permintaan akan layanan berbasis kecerdasan buatan. Dengan investasi yang signifikan, kedua perusahaan siap memimpin transformasi digital di berbagai sektor, termasuk industri, pendidikan, dan kesehatan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!