Pemerintah Targetkan 154 Wilayah Transmigrasi Jadi Pusat Ekonomi Baru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perkuat Industri dan Pengembangan Wilayah

Setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Transmigrasi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan beberapa poin penting terkait pengembangan industri di kawasan transmigrasi. Acara ini berlangsung di Kantor Kemenko Infra, Jakarta, pada Jumat (26/9/2025).

Dalam pidatonya, AHY menekankan pentingnya penguatan sektor industri sebagai salah satu langkah strategis dalam membangun perekonomian nasional. Ia menjelaskan bahwa pemerintah sadar masyarakat membutuhkan lapangan kerja yang layak. Oleh karena itu, pihaknya menilai perlu adanya optimalisasi kawasan transmigrasi untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas.

“Ada 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia yang hari ini ingin terus direvitalisasi,” ujarnya. Menurut AHY, tujuan awal pemerintah adalah mengembangkan kawasan-kawasan yang masih tertinggal, terutama di daerah-daerah dengan potensi ekonomi yang belum dimaksimalkan.

Kementerian Transmigrasi juga memiliki program unggulan yang telah dipetakan secara riil berdasarkan potensi ekonominya. Sementara itu, Kementerian Perindustrian berupaya keras untuk memperkuat sektor industri agar semakin mandiri dan berkelanjutan. Kolaborasi antara kedua kementerian ini dinilai sejalan dengan rencana strategis pemerintah.

“Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik, dan kita segera membidik sejumlah pilot project untuk menjadi cikal bakal kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Transmigrasi,” kata AHY.

Model Pengembangan Wilayah yang Berkelanjutan

Menko Infra berharap kolaborasi ini dapat menjadi model pengembangan wilayah yang didukung oleh infrastruktur dasar serta sarana transportasi atau konektivitas. Menurut dia, hal ini sangat diperlukan untuk membangun ekosistem perindustrian dan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaeman Suryanegara, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 154 kawasan transmigrasi dalam tahap pengembangan. Prosesnya dilakukan secara bertahap. Beberapa pilot project sudah dikerjakan. Salah satunya adalah Kawasan Transmigrasi Melolo, Sumba Timur, yang memiliki industri tebu.

Lahan berbatu di area tersebut disulap menjadi zona industri. Ke depan, kebutuhan lahan diperkirakan semakin meningkat. “Inilah yang nanti akan kami kembangkan bagaimana pemilik lahan tetap masyarakat. Jadi tidak perlu lagi disewakan ke industri. Kepemilikan lahan ini akan dilakukan secara bersama,” ujar Iftitah.

Seluruh transmigran, jelas dia, nantinya membentuk satu korporasi di bawah payung Koperasi Merah Putih. Korporasi ini akan berkolaborasi dengan industri yang sudah berkembang di sana. “Sehingga masyarakat mendapatkan dua manfaat,” tambahnya.

Langkah Nyata untuk Asta Cita Presiden

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan bahwa MoU ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat sinergi antara pengembangan industri dan program transmigrasi. Implementasinya sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Fokus utamanya antara lain melanjutkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam untuk menciptakan nilai tambah di dalam negeri, membangun dari desa dan dari bawah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan pengentasan kemiskinan.

Dalam ruang lingkup kerja sama ini, ada enam sasaran utama. Di antaranya pembukaan lapangan kerja produktif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, percepatan hilirisasi, hingga pemerataan ekonomi.

“Kami berharap ini tidak hanya menghadirkan sinergi antara dua kementerian, Kementerian Transmigrasi dan Perindustrian, tapi juga merupakan langkah nyata dalam mewujudkan Asta Cita, Indonesia Emas 2045,” ujar Menperin.

Agus kemudian menceritakan ide ini lahir dalam perjalanan ke Jawa Barat. Saat itu para menteri terkait menumpang kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) ketika menghadiri wisuda di Universitas Padjadjaran. “MoU ini sesungguhnya berlangsung cukup cepat. Dimulai dengan pertemuan tidak sengaja di kereta cepat Whoosh ketika Pak Menko menghadiri acara wisuda di Universitas Padjadjaran, dan saya juga kebetulan menghadiri acara wisuda di Universitas Padjadjaran. Saya ditempatkan duduk di sebelah Pak Menteri Transmigrasi,” tutur Agus.

Dalam waktu sekitar 40 menit, diskusi mereka menemukan titik temu. Itulah yang mendasari lahirnya kolaborasi ini.