Pemilik Superbank yang Dikabarkan IPO, Termasuk Grab dan Emtek (EMTK)

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tangkap Layar yang Menghebohkan Media Sosial

Baru-baru ini, media sosial di Indonesia diramaikan dengan beredarnya tangkap layar yang menyebutkan bahwa PT Super Bank Indonesia atau Superbank akan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Dalam tangkap layar tersebut, disebutkan bahwa Superbank akan melaksanakan IPO pada pertengahan Oktober 2025. Jumlah saham yang ditawarkan mencapai 35,88 juta lot, atau sekitar 20,05% dari total saham. Harga penawaran awal diperkirakan berada di kisaran Rp250 hingga Rp300 per saham.

Namun, I Gede Nyoman Yetna, Direktur Bursa Efek Indonesia, menegaskan bahwa saat ini tidak ada proses IPO yang sedang berlangsung atas nama Superbank. "Saat ini perusahaan sebagaimana tangkapan layar [Superbank] tidak sedang melakukan book building maupun offering di sistem e-IPO," ujarnya kepada awak media.

Sejarah dan Perkembangan Superbank

Sebelumnya, Superbank sempat bernama PT Bank Fama International Tbk. (FAMA). Pada akhir 2020, perusahaan ini hampir melaksanakan IPO dengan melepas 24% saham dalam rentang harga Rp298 hingga Rp328. Namun, rencana IPO tersebut akhirnya dibatalkan.

Pada tahun 2023, nama perusahaan resmi berubah menjadi Superbank. Selain itu, kantor pusat perusahaan juga dipindahkan ke Jakarta, dengan kantor cabang yang terletak di Jakarta dan Bandung. Perubahan besar terjadi ketika Superbank bergabung dengan Emtek Group pada akhir 2021, kemudian diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, serta KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium.

Produk Inovatif dan Kolaborasi Strategis

Di tahun 2024, Superbank memperkuat posisinya di industri bank digital dengan meluncurkan berbagai produk tabungan dan pinjaman inovatif. Beberapa contohnya adalah Saku by Superbank, Celengan by Superbank, serta deposito dengan bunga kompetitif dan jangka waktu fleksibel, mulai dari 7 hari.

Selain itu, Superbank juga meluncurkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS). Melalui kolaborasi strategis, Superbank bersama OVO merilis fitur OVO Nabung yang dapat mengubah saldo OVO pengguna menjadi rekening tabungan berbunga.

Struktur Kepemilikan Saham

Hingga 15 Agustus 2025, pemegang saham mayoritas Superbank adalah PT Elang Media Visitama dengan kepemilikan sebesar 31,11%. Diikuti oleh PT Kudo Teknologi Indonesia dengan 19,16%, GXS Bank Pte. Ltd. dengan 12%, dan A5-DB Holdings Pte. Ltd. dengan 11,52%.

PT Kudo Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi online-to-offline (O2O) yang diakuisisi Grab pada 2017 dan diubah menjadi GrabKios. Sementara GXS Bank merupakan bank digital di Singapura yang dikendalikan oleh Grab Holdings Inc dan Singtel. A5-DB Holdings Pte. Ltd. adalah anak usaha Grab Holdings Limited (Grab) dan Singtel Alpha Investments Pte. Ltd.

Sisa kepemilikan saham, yaitu sebesar 9,95%, dimiliki oleh KakaoBank Corp, sedangkan 8,46% dimiliki oleh Singtel Alpha Investment Pte. Ltd. dan 7,80% oleh perusahaan grup lain yang memiliki porsi kepemilikan kurang dari 5%.

Pemilik Saham Utama

Eddy K. Sariaatmadja memiliki 21,89% kepemilikan di PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), perusahaan induk dari PT Elang Media Visitama. Sementara itu, Anthony Tan Ping Yeow, pendiri Grab, memiliki 3,7% kepemilikan di Grab Holdings Limited, yang menjadi induk usaha dari A5-DB Holdings Pte. Ltd. dengan kepemilikan 100%.