Ramalan Mengejutkan Arthur Hayes: Bitcoin Bisa Naik 2.900% Jika Trump Menang dan Cetak Uang Lagi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Prediksi Harga Bitcoin yang Mengejutkan dari Arthur Hayes

Arthur Hayes, pendiri bursa kripto Bitmex, baru-baru ini mengeluarkan analisis yang menarik tentang prediksi harga Bitcoin. Dalam model berbasis kebijakan fiskal dan moneter, Hayes menyatakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai USD 3,4 juta pada tahun 2028. Jika dihitung dalam rupiah, angka ini setara dengan sekitar Rp 56,1 miliar per BTC.

Prediksi ini disampaikan Hayes pada Minggu (22/9), dengan asumsi bahwa Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat dan menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Hayes memperkirakan bahwa Bessent akan menerapkan kebijakan Yield Curve Control (YCC), mekanisme moneter yang pernah digunakan selama Perang Dunia II, untuk menekan biaya utang negara melalui pencetakan uang dalam jumlah besar.

Menurut Hayes, kombinasi tekanan fiskal dan manuver politik akan mendorong penciptaan kredit dalam skala besar. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit ini akan langsung berdampak pada kenaikan harga Bitcoin. "Kenaikan harga Bitcoin per dolar ekspansi kredit historisnya sekitar 0,19 persen," katanya.

Dari kalkulasi tersebut, Hayes menyimpulkan bahwa: "Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, hasil akhirnya adalah prediksi harga Bitcoin pada 2028 di angka USD 3,4 juta!" Meskipun demikian, Hayes mengakui bahwa prediksi ini bukan target mutlak. Ia menegaskan bahwa arah kebijakan lebih penting daripada angka pasti.

"Apakah saya yakin Bitcoin akan mencapai USD 3,4 juta? Tidak. Tapi saya percaya harganya akan jauh lebih tinggi dari sekitar USD 115.000 hari ini," ujarnya. Harga saat ini berada di kisaran Rp 1,91 miliar per BTC.

Dalam pandangan Hayes, Bitcoin adalah aset yang sangat sensitif terhadap ekspansi likuiditas. Ketika pemerintah mencetak uang untuk membiayai program-program besar, seperti yang mungkin dilakukan Trump, maka nilai tukar mata uang fiat bisa tertekan. Di sinilah BTC muncul sebagai penyimpan nilai alternatif yang tak bergantung pada otoritas negara.

Hayes juga menyebut bahwa dalam skenario ini, emas dan Bitcoin akan menjadi pemenang utama, sementara obligasi dan mata uang fiat kemungkinan melemah. "Model ini menegaskan bahwa saya bertaruh pada 'kuda tercepat'," tegasnya.

Pernyataan ini menambah daftar panjang prediksi harga fantastis terhadap Bitcoin. Namun alih-alih sekadar angka bombastis, Hayes mengajak investor untuk memperhatikan konteks besar: bagaimana arah kebijakan keuangan suatu negara dapat menciptakan lonjakan besar terhadap aset kripto.

Dalam era dominasi fiskal, peran Bitcoin sebagai lindung nilai justru semakin diperkuat. Prediksi Hayes menunjukkan bahwa Bitcoin tidak hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko inflasi dan ketidakstabilan sistem keuangan tradisional.

Dengan semua faktor yang terlibat, prediksi Hayes menawarkan perspektif baru tentang masa depan Bitcoin. Bagi para investor, ini menjadi pengingat bahwa tren pasar kripto tidak hanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga, tetapi juga oleh kebijakan makroekonomi yang lebih luas.