Rupiah Naik 0,07% ke Rp 16.738 per Dolar AS pada Jumat (26/9/2025)

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Tapi Masih Tertekan dalam Seminggu

Di akhir perdagangan Jumat (26/9/2025), rupiah mengalami penguatan sebesar 0,07% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar mata uang Indonesia ini ditutup pada level Rp 16.738 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya yang berada di Rp 16.749 per dolar AS. Meskipun menguat pada hari itu, dalam sepekan terakhir, rupiah masih mengalami pelemahan sebesar 0,82%.

Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan kenaikan beberapa mata uang lain di kawasan Asia. Dalam daftar tersebut, rupiah mencatat kenaikan terbesar yaitu 0,07%. Diikuti oleh dolar Singapura yang menguat 0,06%, dolar Hong Kong naik 0,04%, dan yen Jepang juga menguat sebesar 0,01% terhadap dolar AS.

Namun, tidak semua mata uang di Asia mengalami penguatan. Mayoritas mata uang negara-negara Asia melemah terhadap dolar AS sore ini. Beberapa di antaranya adalah:

  • Ringgit Malaysia: Melemah 0,30%
  • Dolar Taiwan: Turun 0,26%
  • Won Korea: Merosot 0,16%
  • Peso Filipina: Menurun 0,08%
  • Baht Thailand: Melemah 0,07%
  • Rupee India: Mengalami penurunan 0,01%
  • Yuan China: Turun tipis 0,007%

Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap mata uang Asia secara umum masih ada, meski beberapa negara berhasil menjaga stabilitas atau bahkan meningkatkan nilai tukarnya terhadap dolar AS.

Selain itu, indeks dolar yang digunakan untuk mengukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia turun menjadi 98,44. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang berada di 98,55. Penurunan indeks ini menunjukkan bahwa dolar AS sedikit melunak terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Pergerakan rupiah yang menguat pada akhir pekan ini bisa menjadi sinyal positif bagi ekonomi Indonesia, terutama jika tren ini dapat dipertahankan dalam beberapa hari ke depan. Namun, pelemahan dalam seminggu menunjukkan bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk fluktuasi pasar global dan tekanan dari kondisi ekonomi domestik.

Dari segi perdagangan, kinerja rupiah juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti inflasi, suku bunga, serta sentimen investor terhadap pasar keuangan Indonesia. Dengan situasi yang dinamis, para pelaku pasar tetap memantau perkembangan terkini agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

Secara keseluruhan, pergerakan rupiah pada akhir pekan ini menunjukkan adanya perbaikan, namun perlu diimbangi dengan langkah-langkah strategis dari otoritas terkait agar stabilitas mata uang dapat terjaga dalam jangka panjang.