
Proyek Doup PT United Tractors Tbk Siap Beroperasi pada 2028
PT United Tractors Tbk (UNTR) memiliki rencana besar untuk memperluas bisnisnya di sektor pertambangan. Salah satu proyek utamanya adalah Proyek Doup, yang merupakan konsesi tambang emas terbuka seluas 4.000 hektare di Sulawesi Utara. Proyek ini diperkirakan akan beroperasi penuh pada tahun 2028 mendatang.
Investor Relations United Tractors, Ari Setiawan, menjelaskan bahwa perusahaan sedang membangun fasilitas pemrosesan bijih (processing plant) serta infrastruktur pendukung lainnya. Fasilitas ini dirancang dengan kapasitas sekitar 3.000 ton ore per tahun. Target operasional proyek ini sudah ditetapkan pada 2028 sesuai rencana awal.
“Harapan produksi emas dari proyek ini mencapai kisaran 140.000 hingga 155.000 ons pada tahun 2028,” ujar Ari dalam Workshop Wartawan United Tractors di Jakarta, Kamis (25/9).
Kemitraan dengan Anak Usaha dan Perjanjian Investasi
Melalui anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), UNTR menandatangani perjanjian pengambilalihan saham 100% dari PT Arafura Surya Alam (ASA) senilai US$ 540 juta atau sekitar Rp 8,85 triliun. Perjanjian ini disepakati dengan PT J Resources dan diharapkan selesai pada Desember 2025. Transaksi ini akan sepenuhnya menggunakan dana internal perusahaan.
Selain itu, anak usaha UNTR lainnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN), juga melakukan perjanjian dengan Jimmy Budiarto, seorang pemegang saham individu. EPN akan membeli 0,00004% saham ASA dan 0,2% saham PT Mulia Bumi Persada (MBP), yang dimiliki bersama oleh ASA dan Jimmy.
ASA saat ini memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi (IUPOP) untuk Proyek Doup. Proyek ini memiliki sumber daya emas sebesar 3,1 juta ons dan cadangan sekitar 1,6 juta ons dengan kadar bijih sekitar 1,28 g/t. Nilai aset yang diperoleh melalui akuisisi ini mencapai EV/sumber daya sekitar US$ 174 per ons, lebih tinggi dibanding rata-rata transaksi sebelumnya di kisaran US$ 150 per ons.
Proyek Doup dan Potensi Produksi Emas
Indo Premier Sekuritas mengatakan, Proyek Doup yang masih dalam tahap konstruksi membutuhkan tambahan belanja modal sekitar US$ 400 juta agar bisa berproduksi pada 2028. Pada kapasitas penuh, tambang ini diproyeksikan menghasilkan antara 140–155 ribu ons emas per tahun.
Dengan demikian, produksi emas gabungan dari UNTR diperkirakan melampaui 400 ribu ons per tahun. Selain itu, proyek ini akan menggunakan metode Carbon-in-Leach (CIL) dengan tingkat recovery sekitar 90%. Estimasi biaya operasional (AISC) sekitar US$ 1.500–1.600 per ons dan belanja pemeliharaan sekitar US$ 7 juta.
Kontribusi Finansial Proyek Doup
Dengan asumsi harga emas sebesar US$ 3.600 per ons, Proyek Doup diperkirakan memberikan kontribusi hingga Rp 3,3 triliun terhadap laba bersih United Tractors pada tahun buku 2028. Secara keseluruhan, bisnis emas UNTR diperkirakan menyumbang sekitar Rp 10 triliun atau 50% dari laba bersih FY28F.
Proyek Doup menjadi bagian penting dalam strategi UNTR untuk memperkuat posisi di pasar pertambangan emas. Dengan investasi yang signifikan dan rencana operasional yang matang, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!