
Waktu yang Aman untuk Mengonsumsi Masakan Rumahan
Masakan rumahan sering dianggap lebih sehat dan aman karena dibuat sendiri. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa makanan yang sudah dimasak bisa menjadi berbahaya jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Menurut ahli gizi, masakan rumahan hanya aman dikonsumsi maksimal 4 jam setelah dimasak jika dibiarkan di suhu ruang.
Pada suhu ruang antara 25 hingga 30 derajat celsius, makanan yang sudah matang hanya bertahan selama 2 hingga 4 jam. Jika suhu ruangnya lebih tinggi dari 32 derajat celsius, daya tahan makanan bisa turun drastis hingga hanya satu jam saja. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar tidak mengalami risiko kontaminasi bakteri patogen.
Bahaya Makanan yang Melewati Batas Waktu
Berdasarkan pedoman dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan World Health Organization (WHO), makanan yang melewati batas waktu tersebut lebih rentan terkontaminasi bakteri. Risiko pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, E. coli, dan Salmonella meningkat drastis setelah masa penyimpanan melebihi batas waktu yang ditentukan.
Untuk menjaga keamanan makanan, Reisi Nurdiani, SP, MS, dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, menyarankan agar makanan yang tidak langsung dimakan segera disimpan di lemari es dengan suhu maksimal 5 derajat celsius. Mikroorganisme penyebab penyakit tumbuh cepat pada suhu antara 5 derajat celsius hingga 60 derajat celsius. Oleh karena itu, makanan yang akan disimpan semalaman harus segera didinginkan dan dipanaskan kembali ke suhu internal minimal 74 derajat celsius sebelum dimakan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa meski sudah dipanaskan, makanan yang dibiarkan semalaman di suhu ruang tetap berisiko. Beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat menghasilkan racun tahan panas yang tidak hilang meskipun makanan dipanaskan kembali.
Pentingnya Pemanasan Ulang yang Tepat
Reisi menekankan agar pemanasan ulang tidak dilakukan lebih dari satu kali. Pemanasan berulang bisa menurunkan kandungan gizi sekaligus meningkatkan risiko kontaminasi pada makanan. Karena itu, penting untuk memperhatikan cara pemanasan dan jumlah pemanasan yang dilakukan.
Tips Membawa Bekal yang Aman
Banyak pekerja memilih membawa bekal masakan rumah untuk makan siang di kantor. Namun, karena bekal biasanya tidak langsung dimakan, penting untuk memperhatikan menu, cara penyimpanan, dan wadahnya agar tidak cepat rusak.
Beberapa bumbu dapur seperti kunyit, bawang, dan cabai bisa membantu makanan lebih tahan lama karena mengandung zat alami yang menghambat pertumbuhan bakteri. Meski begitu, bahan segar seperti sayur dan daging tetap rentan rusak jika dibiarkan terlalu lama di suhu ruang.
Reisi menyarankan agar pekerja yang membawa bekal memilih menu yang lebih awet, seperti ayam goreng, tempe orek, atau ayam kecap. Untuk sayur berkuah, sebaiknya disimpan di wadah terpisah. Bekal juga akan lebih aman jika menggunakan wadah kedap udara berbahan food grade atau cooling bag. Dengan langkah-langkah ini, makanan tetap terjaga kualitasnya dan aman untuk dikonsumsi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!