Pembiayaan UMKM di KB Bank Syariah Tumbuh Lambat, Hanya 0,77% per Juli

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tren Pembiayaan UMKM yang Masih Tidak Stabil

Di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya stabil, tren pembiayaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menunjukkan perlambatan. Hal ini terjadi seiring dengan penurunan pertumbuhan kredit secara keseluruhan di industri perbankan. Berdasarkan data yang dirangkum, hingga Juli 2025, pertumbuhan kredit UMKM hanya mencapai 0,77% secara tahunan (YoY).

PT Bank KB Bukopin Syariah mengakui adanya penurunan tersebut. Sekretaris Perusahaan KB Bank Syariah, Umar Hasni, menjelaskan bahwa tren pembiayaan UMKM di bank tersebut juga mengalami perlambatan. Ia memproyeksikan bahwa pertumbuhan pembiayaan UMKM hingga akhir tahun akan berada pada kisaran 5% YoY. Proyeksi ini didasarkan pada situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih serta kebijakan yang lebih selektif dalam pemberian pembiayaan.

Saat ini, KB Bank Syariah fokus menyalurkan pembiayaan UMKM ke sektor pendidikan dan kesehatan. Dua sektor ini dinilai memiliki potensi stabilitas yang lebih baik dibandingkan sektor-sektor lain. Dengan demikian, bank ini berupaya untuk meminimalkan risiko kredit macet sambil tetap mendukung pertumbuhan UMKM.

Data Terkini tentang Penyaluran Kredit UMKM

Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit kepada UMKM pada bulan Agustus 2025 hanya tumbuh sebesar 1,3% YoY. Angka ini sedikit turun dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 1,8% YoY. Selain itu, kredit untuk skala mikro dan menengah masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,4% YoY dan 0,8% YoY.

Secara keseluruhan, total penyaluran kredit UMKM di bulan Agustus 2025 mencapai Rp 1.494,5 triliun. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 1.496,7 triliun. Meskipun demikian, jika dilihat dari data jangka panjang, pertumbuhan kredit UMKM di bulan Agustus 2024 tercatat lebih tinggi, yaitu sebesar 4,3% YoY. Kredit untuk skala mikro bahkan tumbuh sebesar 5,6% YoY, yang menjadi salah satu penyokong utama pertumbuhan kredit secara keseluruhan.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit UMKM

Beberapa faktor berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan kredit UMKM. Pertama, kondisi perekonomian yang belum stabil menyebabkan para pelaku usaha lebih waspada dalam mengambil pinjaman. Kedua, bank-bank umumnya lebih selektif dalam memberikan kredit karena risiko kredit macet yang meningkat. Ketiga, adanya perubahan pola permintaan pasar yang membuat sebagian UMKM sulit menyesuaikan diri.

Selain itu, perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah juga turut memengaruhi arus kredit. Misalnya, aturan baru yang mengharuskan bank melakukan evaluasi lebih ketat terhadap calon debitur dapat memperlambat proses persetujuan kredit. Di sisi lain, adanya tekanan inflasi dan biaya operasional yang meningkat juga membuat UMKM lebih ragu dalam mengajukan pinjaman.

Strategi yang Dilakukan oleh Bank

Untuk menghadapi tantangan ini, bank-bank seperti KB Bank Syariah memilih strategi yang lebih fokus pada sektor-sektor yang dinilai lebih stabil. Seperti yang telah disampaikan oleh Umar Hasni, fokus pada sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kredit, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap masyarakat luas.

Selain itu, bank juga mulai memperkuat kerja sama dengan lembaga keuangan lain dan organisasi pengusaha lokal. Tujuannya adalah untuk membangun sistem dukungan yang lebih kuat bagi UMKM, termasuk melalui program pelatihan dan penguatan kapasitas. Dengan demikian, diharapkan UMKM bisa lebih siap menghadapi tantangan ekonomi yang ada.

Kesimpulan

Meski menghadapi tantangan yang signifikan, pertumbuhan kredit UMKM masih memiliki potensi untuk bangkit. Dengan kebijakan yang lebih tepat dan kolaborasi antara pemerintah, bank, dan pelaku usaha, diharapkan UMKM dapat kembali tumbuh secara berkelanjutan. Dalam hal ini, peran bank sebagai mitra keuangan sangat penting dalam memberikan dukungan yang sesuai dengan kondisi saat ini.