Pemkot Denpasar Pasang CCTV di Sungai untuk Pantau Air dan Sampah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pemkot Denpasar Pasang CCTV di Sungai untuk Pantau Air dan Sampah

Pemkot Denpasar Berkomitmen Memperbaiki Sistem Mitigasi Bencana

Setelah mengalami bencana banjir pada 10 September 2025 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mulai melakukan berbagai langkah perbaikan. Tidak hanya fokus pada pemulihan dampak banjir, pihaknya juga mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Salah satu prioritas utama adalah penataan ruang dan normalisasi sungai. Dengan menata kembali wilayah perkotaan, diharapkan aliran air dapat berjalan lancar tanpa terhambat oleh struktur yang tidak sesuai. Selain itu, sistem peringatan dini (early warning system) juga akan diperkuat agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi ancaman banjir.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, menjelaskan bahwa tata ruang harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu aliran sungai dan saluran irigasi. Untuk mencapai hal ini, pihaknya melibatkan kelompok pekaseh, yaitu pengelola irigasi tradisional. Tujuannya adalah memastikan tata air dan saluran irigasi berjalan selaras dengan fungsi sungai.

"Bagaimanapun, tata ruang jangan sampai menghambat aliran sungai. Oleh karena itu, kita perlu melibatkan kelompok pekaseh," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Denpasar juga menyadari bahwa banyak alat deteksi banjir tidak berfungsi secara optimal. Hal ini akan segera diperbaiki, termasuk dengan pemasangan CCTV di sepanjang sungai. CCTV tersebut bertujuan untuk memantau debit air dan aktivitas masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai.

"Early warning system sudah ada, tetapi banyak alatnya tidak berfungsi. Kita harus memperbaikinya. Jika sungai mulai meningkat, kita harus tahu lebih dulu melalui sirine dan informasi real-time," katanya.

Pihaknya juga membentuk tim Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana) yang terdiri dari personel dengan kompetensi di bidang meteorologi. Dengan demikian, informasi dari BMKG dapat langsung dikelola dan direspons dengan cepat, bukan setelah kejadian terjadi.

"Minimal, jika ada informasi dari BMKG, tim kita tidak boleh meremehkannya. Contohnya, badai yang awalnya terjadi di NTT, ternyata dampaknya dirasakan juga di Denpasar. Ini harus benar-benar kita kelola dengan cepat," jelas Wali Kota.

Prioritas Normalisasi Sungai

Normalisasi sungai menjadi salah satu fokus utama Pemkot Denpasar. Beberapa sungai besar seperti Tukad Badung dan Tukad Mati akan segera diperbaiki. Tujuan dari upaya ini adalah memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi lagi.

Selain itu, respons cepat dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir juga akan ditingkatkan. Dengan normalisasi sungai yang lebih cepat dan sistem early warning yang berjalan efektif, diharapkan kejadian banjir dapat diminimalkan.

Beberapa langkah penting telah diambil, seperti penguatan infrastruktur, peningkatan koordinasi antar lembaga, serta pelibatan masyarakat dalam proses mitigasi bencana. Dengan kombinasi langkah-langkah tersebut, Pemkot Denpasar berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan siap menghadapi bencana.