Perusahaan Saham Ramai-ramai Ajukan Kredit, Ini Prospek dan Rekomendasinya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Emitter Gencar Tarik Pendanaan dari Perbankan untuk Ekspansi dan Pembiayaan

Sejumlah perusahaan terkemuka di Indonesia tengah memperluas aktivitas pendanaannya dengan mengajukan pinjaman dari berbagai lembaga keuangan. Hal ini dilakukan untuk mendukung ekspansi bisnis, pembiayaan modal kerja, hingga pelunasan utang yang sebelumnya telah diambil.

Pada 18 September 2025, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil meraih fasilitas pinjaman jangka panjang selama empat tahun senilai Rp 4,65 triliun dari PT Bank DBS Indonesia dan United Overseas Bank (UOB) Limited. Pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi utang sebesar Rp 467 miliar yang sebelumnya tercatat. Sisanya akan dialokasikan untuk investasi dan modal kerja perusahaan.

Simon Ho, Chief Financial Officer GOTO, menjelaskan bahwa fasilitas baru ini memberikan kekuatan finansial tambahan serta fleksibilitas dalam mendukung pertumbuhan dan efisiensi ekosistem digital GOTO secara berkelanjutan.

Selain itu, pada 21 Agustus 2025, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menandatangani kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Pinjaman ini terbagi menjadi dua skema, yaitu kredit berjangka committed dan non-revolving, serta forex line. Maksimal plafon keduanya mencapai US$ 252,75 juta. Dana kredit ini akan digunakan untuk operasional perusahaan, termasuk pelunasan pinjaman yang sebelumnya diambil. Sementara dana dari forex line akan digunakan untuk lindung nilai dan transaksi derivatif seperti interest rate swap (IRS).

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BRPT menyatakan bahwa diperolehnya pinjaman ini akan meningkatkan kemampuan finansial perusahaan dalam menjalankan usaha ke depannya.

Daftar Perusahaan yang Menarik Pendanaan

Beberapa perusahaan lain juga turut mengajukan pinjaman dari bank. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) meraih dana sebesar Rp 1,43 triliun, sedangkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mendapat dana sebesar US$ 500 juta.

Selain itu, PT Soho Global Health Tbk (SOHO) mengajukan pinjaman sebesar Rp 750 miliar, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sebesar Rp 220 miliar, dan PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) sebanyak Rp 40 miliar.

Analisis dari Kepala Riset Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI)

Muhammad Wafi, Kepala Riset Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), menilai bahwa tren pengajuan pinjaman oleh sejumlah emiten dapat memiliki dua makna. Pertama, hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan bank terhadap emiten. Kedua, perusahaan sedang dalam fase ekspansi atau refinancing dengan memanfaatkan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

BI telah melakukan penurunan suku bunga lima kali sepanjang tahun ini, yakni pada Januari, Mei, Juli, Agustus, dan September. Penurunan ini membuat biaya pinjaman lebih murah, sehingga banyak perusahaan memanfaatkannya untuk memperkuat posisi keuangan.

Wafi menilai, ANTM melakukan refinancing untuk menciptakan struktur utang yang lebih sehat dengan bunga rendah. Sementara TOWR, TAPG, dan GOTO menggunakan dana tersebut untuk investasi jangka panjang seperti pembangunan aset atau fasilitas baru. TOWR fokus pada perluasan jaringan menara telekomunikasi, TAPG pada perluasan perkebunan, dan GOTO pada penguatan ekosistem digital.

Sementara itu, SOHO, PJAA, dan LOPI menggunakan dana pinjaman untuk kebutuhan operasional dan arus kas perusahaan.

Prospek Jangka Panjang dan Rekomendasi Saham

Dari perspektif jangka panjang, Wafi menilai langkah ini akan memberikan dampak positif jika benar-benar digunakan untuk ekspansi yang produktif. TOWR dan TAPG memiliki potensi pertumbuhan dari proyek perluasan menara dan perkebunan. Sementara itu, pendanaan tambahan bisa membantu menjaga stabilitas keuangan ANTM di tengah proyek hilirisasi.

GOTO juga dinilai menarik karena kinerja EBITDA yang membaik, meskipun masih ada risiko dalam mencapai laba bersih. Wafi menekankan bahwa prospek lebih kuat bagi emiten yang memiliki arus kas operasional yang solid, bukan hanya sekadar bertahan hidup.

Berdasarkan analisis tersebut, Wafi merekomendasikan beberapa saham, antara lain TOWR dengan target harga Rp 600, ANTM Rp 3.300, BRPT Rp 3.400, TAPG Rp 1.400, dan GOTO Rp 75 per saham.